Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Survei Kemendikbud : Gaji 49% Guru Paud Terkendala Selama Pandemi

Ilham Pratama Putra
11/5/2020 22:37
Survei Kemendikbud : Gaji 49% Guru Paud Terkendala Selama Pandemi
Program belajar dari rumah di televisi dengan materi untuk kalangan PAUD(Antara/Prasetia Fauzani)

KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan survei terhadap 10.601 lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di 514 kabupaten seluruh Indonesia.  Dalam hasil survei tersebut terungkap, sebanyak 49 persen guru PAUD mengalami kendala pembayaran gaji selama masa pandemi covid-19.

Direktur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kemendikbud, Muhammad Hasbi mengatakan, bahkan di antara guru tersebut ada yang tidak menerima gaji sama sekali. 

"Bahkan patut kita perhatikan ada 28,5 persen dari mereka (guru PAUD) yang tidak menerima pembayaran gaji atau honor selama pandemi," kata Hasbi dalam Konferensi Video 'Webinar Majelis Dikdasmen PP Asyiyah', Senin, 11 Mei 2020.

Sedangkan sisanya, sekitar 20,5 persen dari guru PAUD itu hanya menerima setengah honor bulanannya. Guru PAUD yang tidak menerima gaji penuh ini disebabkan beberapa hal.

Mulai dari karena dampak orang tua yang tidak membayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) selama pandemi, maupun yang hanya mampu membayar separuhnya.  Menurutnya, dampak pandemi covid-19 terhadap orang tua siswa ini turut berpengaruh pada kegiatan pendidikan dan pemasukan satuan PAUD.

Baca juga : Perlu Koordinasi untuk Menghadapi Ketidakpastian Dampak Pandemi

"Hanya 21 persen orang tua siswa yang membayar SPP secara penuh," tambah Hasbi.

Guna menanggulangi permasalahan ini, pihaknya telah mempersilakan dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) PAUD agar digunakan untuk menggaji guru. Namun ada beberapa kendala yang masih ditemukan.

"Penyaluran BOP PAUD tahap ini baru dimulai bulan April dan masih berada di Rekening Kas Umum Daerah sampai saat ini. Menunggu disalurkan ke rekening satuan pendidikan masing-masing," terang dia. 

Ketua PP Aisyiyah, Masyitoh Chusnan membenarkan hasil survei Kemendikbud tersebut.  Menurut Masyitoh, di kalangan guru-guru Aisyiah sendiri banyak guru yang tidak mendapatkan honor bulanan selama pandemi covid-19 ini.

"Akhirnya jajaran PP Aisyiyah dan Muhammadiyah jelang puasa kemarin bergerak melakukan taawun sosial dengan sasaran utama guru-guru.  Guru-guru ini bagi kami jadi ujung tombak dakwah Muhammadiyah dan Aisyiyah. Mereka garda terdepan dalam mencerdaskan anak bangsa," tegas Masyitoh.

Peran guru-guru PAUD bahkan, kata Masyitoh, sangat nyata untuk membangun SDM unggul di masa depan.  "Kita lihat saja sudah banyak bupati, gubernur dan lainnya yang dulunya dari Aisyiyah Bustanul Athfal. Ini menandakan peran guru sangat luar biasa," terangnya. (Medcom.id/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik