Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
VIRUS korona atau covid-19 yang menyebar di Indonesia ternyata termasuk tipe yang belum teridentifikasi.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) covid-19 Sumatra Utara Aris Yudhariansyah di Medan, Sabtu (9/5), menjelaskan virus korona yang ditemukan di dunia terbagi menjadi tiga tipe, yaitu S, G dan V.
Baca juga: Kuat Dugaan Cuaca Hangat Perlambat Penyebaran Virus Covid-19
"Sedangkan virus korona yang menyebar di Indonesia tidak termasuk dalam tipe tersebut. Di luar tiga tipe itu ada yang disebut dengan tipe lain," katanya.
Menurut dia, hal ini sangat berkaitan dengan vaksin yang tepat untuk tipe virus korona yang menyebar di Indonesia.
Baca juga: AS Ngotot Ingin Buktikan Virus Covid-19 Buatan Tiongkok
Aris kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan tinggal di rumah sembari menunggu peneliti menemukan vaksinnya.
"Tidak bepergian adalah langkah yang tepat, jangan mudik, tetap tinggal di rumah yang harus kita lakukan. Karena kita harus melindungi siapapun," katanya.
Baca juga: Riset Anyar, Virus Covid-19 Bisa Bertahan 2 Minggu di Permukaan
Di Sumut, perkembangan terbaru data orang yang terpapar covid-19 di antaranya orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 1.436 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 151 orang, pasien positif berjumlah 157 orang, pasien sembuh 48 orang dan pasien yang meninggal dunia 16 orang. (Ant/X-15)
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved