Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
ASISTEN peneliti Plasma Konvalesen RSCM, William mengungkapkan pihaknya telah menerima sejumlah pendaftar yang hendak mendonorkan plasma darahnya untuk pasien covid-19.
"Untuk donor responnya baik, dan sedang kami rekap," kata William kepada Media Indonesia, Rabu (5/5)
Adapun, saat ini pendonor tersebut masih masuk ke dalam seleksi tahap pertama. Nantinya, apabila memenuhi kriteria, maka pendonor akan datang ke RSCM untuk melakukan skrinning lebih lanjut. Namun, William belum bisa menyebut berapa banyak orang yang telah bersedia untuk mendonorkan plasma darahnya.
Terpisah, Tim Peneliti Plasma Konvalesen RSCM/ FKUI Elida Marpaung menyatakan, mengumpulkan pendonor plasma konvalesen bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan kriteria ketat sehingga tidak semua orang bisa mendonorkan plasmanya.
"Kami target 30 orang (pendonor). Yang jadi masalah plasma yang nanti kita berikan apa bisa untuk 30 orang. Karena pengambilan plasma juga harus memerhatikan golongan darah pasien. Makanya nanti kita akan siapkan sesuai dengan kebutuhan pasien," tuturnya.
Baca juga : Yuri: Jumlah Pasien Positif Covid-19 12.071, Sembuh 2.197
Selain itu, calon pendonor juga harus memenuhi kriteria skrinning, mulai dari usia yang ada dalam rentang 17-65 tahun, hingga kriteria antibodi yang harus dipenuhi.
Namun, dirinya memastikan donor plasma darah tidak akan membahayakan kondisi pendonor jika dilakukan dengan tata cara yang benar.
"Pengambilan darah menggunakan metode apheresis. Darah yang diambil tidak lebih 10% dari darah yang ada pada donor sehingga tisak pengaruhi hemodinamika darah pendonor," jelasnya.
Untuk diketahui, sejumlah dokter dan peneliti memiliki inisiatif untuk melakukan terapi plasma konvalesen bagi pasien covid-19 di Indonesia. Dalam hal ini, RSCM bekerjasama dengan FKUI untuk melakukan penelitian.
Terapi tersebut merupakan terapi yang melibatkan pemberian plasma dari donor pasien covid-19 yang sembuh kepada pasien covid-19 yang masih menderita penyakit tersebut.
Terapi plasma konvalesen sebelumnya sudah diterapkan dalam mengatasi penyakit akibat virus ebola dan merupakan terapi yang direkomendasikan oleh WHO pada 2014. Terapi ini juga diterapkan di Hongkong saat ada wabah SARS-CoV- pada 2003, H1N1 pada 2009-2010 dan MERS-CoV pada 2012.
Saat ini terapi plasma konvalesen untuk pasien covid-19 sudah dilakukan di Wuhan, Tiongkok dan sementara berlangsung di New York, Amerika Serikat (AS). (OL-7)
Pasien TB RO harus minum lebih banyak obat setiap hari dan menjalani pengobatan dalam jangka yang lebih lama sesuai dengan rekomendasi dari tim ahli klinis agar bisa sembuh.
Kanker payudara triple-negatif mencakup 15% hingga 20% dari semua kasus kanker payudara. Kanker ini tumbuh lebih cepat dan lebih mungkin kambuh setelah perawatan.
Jemaah haji akan diberangkatkan ke Arafah mulai 8 Zulhijah atau 4 Juni pagi. Jadwal keberangkatan akan diatur oleh pihak syarikah atau perusahaan pelayanan haji.
Penyakit hati merupakan masalah yang terus berkembang, dan kondisi ini dapat disembuhkan dengan pendekatan yang tepat.
Sosok PMO biasanya berasal dari keluarga serumah, tetangga atau kerabat terdekat dari pasien tuberkulosis.
Pasien TB yang tidak tuntas berobat harus diperiksakan juga Mycobacterium tuberculosis paru dan resistensi OAT melalui pemeriksaan TCM, serta dilakukan pemeriksaan foto toraks
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved