Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
ASISTEN peneliti Plasma Konvalesen RSCM, William mengungkapkan pihaknya telah menerima sejumlah pendaftar yang hendak mendonorkan plasma darahnya untuk pasien covid-19.
"Untuk donor responnya baik, dan sedang kami rekap," kata William kepada Media Indonesia, Rabu (5/5)
Adapun, saat ini pendonor tersebut masih masuk ke dalam seleksi tahap pertama. Nantinya, apabila memenuhi kriteria, maka pendonor akan datang ke RSCM untuk melakukan skrinning lebih lanjut. Namun, William belum bisa menyebut berapa banyak orang yang telah bersedia untuk mendonorkan plasma darahnya.
Terpisah, Tim Peneliti Plasma Konvalesen RSCM/ FKUI Elida Marpaung menyatakan, mengumpulkan pendonor plasma konvalesen bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan kriteria ketat sehingga tidak semua orang bisa mendonorkan plasmanya.
"Kami target 30 orang (pendonor). Yang jadi masalah plasma yang nanti kita berikan apa bisa untuk 30 orang. Karena pengambilan plasma juga harus memerhatikan golongan darah pasien. Makanya nanti kita akan siapkan sesuai dengan kebutuhan pasien," tuturnya.
Baca juga : Yuri: Jumlah Pasien Positif Covid-19 12.071, Sembuh 2.197
Selain itu, calon pendonor juga harus memenuhi kriteria skrinning, mulai dari usia yang ada dalam rentang 17-65 tahun, hingga kriteria antibodi yang harus dipenuhi.
Namun, dirinya memastikan donor plasma darah tidak akan membahayakan kondisi pendonor jika dilakukan dengan tata cara yang benar.
"Pengambilan darah menggunakan metode apheresis. Darah yang diambil tidak lebih 10% dari darah yang ada pada donor sehingga tisak pengaruhi hemodinamika darah pendonor," jelasnya.
Untuk diketahui, sejumlah dokter dan peneliti memiliki inisiatif untuk melakukan terapi plasma konvalesen bagi pasien covid-19 di Indonesia. Dalam hal ini, RSCM bekerjasama dengan FKUI untuk melakukan penelitian.
Terapi tersebut merupakan terapi yang melibatkan pemberian plasma dari donor pasien covid-19 yang sembuh kepada pasien covid-19 yang masih menderita penyakit tersebut.
Terapi plasma konvalesen sebelumnya sudah diterapkan dalam mengatasi penyakit akibat virus ebola dan merupakan terapi yang direkomendasikan oleh WHO pada 2014. Terapi ini juga diterapkan di Hongkong saat ada wabah SARS-CoV- pada 2003, H1N1 pada 2009-2010 dan MERS-CoV pada 2012.
Saat ini terapi plasma konvalesen untuk pasien covid-19 sudah dilakukan di Wuhan, Tiongkok dan sementara berlangsung di New York, Amerika Serikat (AS). (OL-7)
Kenali 4 jenis obat migrain bebas resep seperti Panadol Extra dan Bodrex Migra yang efektif redakan sakit kepala sebelah dengan cepat dan aman.
Orangtua sebaiknya lebih dulu menanyakan dan mengamati gejala sakit yang dialami oleh anak sebelum membeli obat.
Pasien TB RO harus minum lebih banyak obat setiap hari dan menjalani pengobatan dalam jangka yang lebih lama sesuai dengan rekomendasi dari tim ahli klinis agar bisa sembuh.
Kanker payudara triple-negatif mencakup 15% hingga 20% dari semua kasus kanker payudara. Kanker ini tumbuh lebih cepat dan lebih mungkin kambuh setelah perawatan.
Jemaah haji akan diberangkatkan ke Arafah mulai 8 Zulhijah atau 4 Juni pagi. Jadwal keberangkatan akan diatur oleh pihak syarikah atau perusahaan pelayanan haji.
Penyakit hati merupakan masalah yang terus berkembang, dan kondisi ini dapat disembuhkan dengan pendekatan yang tepat.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved