Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
PANDEMI Korona praktis mengepung hampir seluruh sektor kehidupan, tetapi kreativitas tidak boleh berhenti agar denyut perekonomian tetap berdetak.
Salon Chandra Gupta Hair and Beauty merupakan salah satu sektor usaha yang terdampak pandemi korona. Praktis sejak DKI Jakarta menerapkan pembatasan sosial berskala besar, sang pemilik Chandra Gupta harus menutup gerainya di sejumlah mal di Ibu Kota dan daerah lain.
Padahal, kata Chandra, ratusan karyawannya harus menyambung hidup dan ia berkomitmen tidak melakukan pemutusan hubungan kerja. Pandemi memaksanya menghadapi situasi yang berbeda.
Baca juga : KSP: Legitimasi Perppu Penundaan Pilkada Harus Kuat
Akhirnya ia memutuskan melakukan layanan home service alias layanan ke rumah.
"Saya lakukan ini demi karyawan-karyawan saya. Mereka harus tetap punya income. Di satu sisi, saya juga menghormati kebijakan pemerintah untuk melakukan social distancing," tandasnya kepada Media Indonesia, Sabtu (2/5).
Gayung pun bersambut dari pelanggan Chandra yang banyak berasal dari kalangan selebritis dan kelas atas Ibu Kota.
Baca juga : Pemerintah Kembali Ingatkan Pentingnya Isolasi Diri
Saat menyambangi kediaman pelanggannya, ia menerapkan protap bahwa karyawannya harus menggunakan pelindung wajah, tubuh masker, dan sarung tangan.
Setiap karyawan mendapatkan jatah giliran melayani home care.
"Pakai alat pelindung diri korona itu wajib agar memberikan rasa aman dan kenyamanan kepada pelanggan. Beruntung setiap hari ada saja pelanggan," tandas Chandra.
Baca juga : Olimpiade Tokyo Dijadwalkan Digelar 23 Juli 2021
Kendati roda bisnisnya masih berjalan, Chandra berharap pandemi ini segera berakhir. Pasalnya, banyak kalangan usaha yang mulai rontok jika situasi ini berkepanjangan
"Saat dunia semakin tidak menentu, kalau dibilang pusing tujuh keliling. Tapi saya yakin badai pasti berlalu. Paling penting karyawan semua sehat, dan bisa kerja" ujar Chandra. (OL-8)
Baca juga : Pasien Sembuh dari Covid-19 Bertambah Jadi 64 Orang
Laporan WHO terbaru menyebutkan bahwa mulai pertengahan April 2025 sirkulasi varian LP.8.1 mulai berkurang dan varian baru NB.1.8.1 meningkat, yang diberi nama varian Nimbus
Ilmuwan dari Universitas New South Wales (UNSW), Australia, merilis temuan baru pada Selasa yang mengungkap kecepatan dan pola evolusi SARS-CoV-2, virus penyebab covid-19.
Meski begitu, Budi meminta masyarakat tetap tenang terutama bagi yang sudah divaksin. Menurutnya, varian virus covid-19 yang menyebar saat ini tergolong tidak terlalu berbahaya.
Dikutip dari Daily Mail gejala khas dari varian Nimbus ditandai dengan rasa sakit yang tajam dan menusuk saat menelan, seringkali di bagian belakang tenggorokan.
Covid-19 varian Nimbus merupakan keturunan dari varian omikron yang kini sudah ditemukan di Inggris, Tiongkok, Singapura, hingga Hong Kong.
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur melakukan penyelidikan epidemiolog menyusul temuan 2 kasus covid-19 di provinsi tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved