Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Segera Dilaksanakan di Sejumlah Kota

Atalya Puspa
28/4/2020 08:10
Segera Dilaksanakan di Sejumlah Kota
Petugas medis mengambil sampel dari penumpang KRL commuter line saat tes swab di Stasiun Bogor, Jawa Barat.(MI/DEDE SUSIANTI)

KEPALA Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio, mengatakan dalam waktu dekat terapi plasma konvalesen (TPK) untuk pasien covid-19 sudah dapat dijalankan di Indonesia. Untuk mewujudkannya, Lembaga Eijkman telah menjalin kerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI). “Diperkirakan sekitar 2 atau 3 minggu ini sudah bisa mulai,” kata Amin ketika dihubungi, kemarin.

Amin mengatakan saat ini pihaknya tengah mempersiapkan unit transfusi darah (UTD) yang nantinya dijadikan tempat pengambilan plasma darah. “PMI sudah menentukan jaringan UTD yang memiliki kapasitas pengambilan plasma dan memiliki sertifikat CPOB. Nanti PMI akan memastikan UTD siap. Eijkman dalam hal ini bertugas memastikan bahwa kadar antibodi sesuai dengan syarat mininum,” tuturnya.

Nantinya, pemberian plasma darah kepada pasien akan dilakukan berbentuk pelayanan berbasis penelitian.

Artinya, pelayanan tersebut akan diselenggarakan di rumah sakit yang dipilih dan bersedia untuk melakukan terapi plasma darah. *“Nanti akan diselenggarakan di beberapa kota besar, seperti Jakarta, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Malang, dan Bandung. Akan diuji di rumah sakit yang fasilitasnya memadai,” tandasnya.

Ketua Umum PMI Jusuf Kalla mengatakan sangat mendukung pengembangan TPK. PMI akan membantu penyiapan proses pengambilan plasma darah karena telah memiliki fasilitas pemisahan plasma darah. “Karena PMI punya laboratorium untuk lakukan itu,” ungkapnya.

Upaya membuat obat antibodi secara mandiri oleh Indonesia ini sekaligus untuk menujukkan kepada negara lain bahwa Indonesia masih sanggup menangani situasi pandemi. Apalagi PMI merupakan satu-satunya lembaga yang punya pengolahan plasma darah di 15 tempat di daerah. “Dengan demikian, Indonesia mampu punya pengobatan yang baik, tidak selalu bergantung pada negara luar saja,” tegasnya. (Ata/Che/Fer/X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya