Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Mudik Dilarang: ​​​​​​​43% Positif Covid-19 Orang Tanpa Gejala

Ferdian Ananda Majni
22/4/2020 20:19
Mudik Dilarang: ​​​​​​​43% Positif Covid-19 Orang Tanpa Gejala
Masukan dari ahli kesehatan bahwa sedikitnya 43% pasien positif Covid-19 merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG).(MI/RAMDANI)

KEPALA Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan pihaknya mendapatkan masukan dari ahli kesehatan bahwa sedikitnya 43% pasien positif Covid-19 merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG). Oleh karena itu, lebih efektif pencegahan Covid-19 tidak melakukan mudik.

"Jadi mereka positif Covid-19, tapi sehat-sehat aja tidak ada tanda-tandanya dan itu bahaya menularkan," kata Agus Dalam diskusi virtual Satu Asa Lawan Covid-19 Lembaga Survei Kedai Kopi, Jakarta Rabu (22/4)

Atas dasar itu, dia mengkhawatirkan mereka akan menyebarkan Covid-19 ke kampung halamannya jika memaksa mudik. Bahkan, banyak ditemukan kasus setelah pulang dari Jakarta dinyatakan positif Covid-19.

"Kita lihat di Gunungkidul ada satu positif, dia tidak tahu tadinya dan di sana ada kondangan lalu menularkan ke sana kemari. Di Cilacap dan di beberapa daerah juga seperti itu," sebutnya.

Baca juga: Sanksi Keras Mengancam ASN yang Nekat Mudik

Dia menambahkan itu menunjukkan bahwa Jakarta sebagai wilayah epicentrum apabila tetap memaksa mudik ke kampung halaman dikhawatirkan akan menularkan ke saudara dan orangtuanya yang lebih rentan.

"Sehingga itu sangat efektif bagi orang-orang itu tidak melakukan mudik," terangnya

Namun jika terpaksa mudik khususnya yang tidak memiliki perkerjaan diharapkan daerah menyiapkan persiapan kedatangannya, seperti menyiapkan tempat isolasi, protokol kesehatan dan lainnya.

"Jika pulang kampung, lapor dulu dan kemudian diisolasi 14 hari, jika selama itu sehat maka boleh berkumpul dengan keluarga. Tetapi lebih efektif jika tidak mudik," pangkasnya. (A-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya