Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Dewan Pers: Pasien Sembuh Warnai Pemberitaan Covid-19

Atikah Ishmah Winahyu
20/4/2020 21:10
Dewan Pers: Pasien Sembuh Warnai Pemberitaan Covid-19
Peran pers saat pandemi covid-19(Ilustrasi)

KETUA Dewan Pers Muhammad Nuh mengungkapkan, sebagian besar media massa menyajikan berita positif selama pandemi virus korona (Covid-19). Salah satu topik yang kerap diberitakan yaitu terkait kesembuhan pasien.

“Topik tentang kesembuhan pasien menjadi yang teratas yaitu sebanyak 457 pemberitaan," kata Muhammad Nuh dalam rapat bersama Komisi I DPR RI, Senin (20/4).

Nuh berpendapat, dengan banyaknya berita tentang kesembuhan pasien, mampu membangun optimisme sekaligus memberikan informasi kepada masyarakat agar tidak menyepelekan Covid-19.

“Ini harapan besar kita kebetulan kena urusan Covid-19 ini mudah-mudahan segera sembuh sehingga begitu ada sembuh diberitakan luar biasa, jumlahnya untuk memberikan optimis dalam masyarakat. Bahwa memang ini (Covid-19) bisa disembuhkan tapi sekaligus tidak boleh meremehkan,” tuturnya.

Sedangkan topik kedua yang paling banyak diberitakan media yaitu terkait pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dijalankan di sejumlah daerah. Kebijakan ini dinilai menimbulkan sejumlah persoalan di masyarakat sehingga menjadi sorotan dan menuai kritik.

“Selama kita melakukan PSBB sectoral efektivitasnya akan rendah, bahkan mungkin akan menimbulkan persoalan. Di sini lah kawan-kawan media terus memberikan saran, kritik, pandangan, dan mohon tidak dianggap sebagai sesuatu yang negatif, tetapi bagian ikhtiar untuk menyempurnakan aturan yang kita terapkan,” terangnya.

Nuh pun menegaskan bahwa media harus tetap menjaga kode etik jurnalistik dalam memberitakan pandemi Covid-19.

“Kode etik jurnalistik menjadi ruh dari kawan-kawan media sehingga kami melihatnya sepanjang masih berada di koridor jurnalistik maka kritik itu bagian dari usaha dan tugas walaupun itu harus disampaikan dalam bahasa yang santun,” pungkasnya.(OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya