Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Gajah Liar Mati dengan Luka Sayatan dan Belalai Terpotong

Rudi Kurniawansyah
16/4/2020 17:05
Gajah Liar Mati dengan Luka Sayatan dan Belalai Terpotong
Gajah liar berjenis kelamin jantan ditemukan mati dalam kondisi mengenaskan.(Dok.BBKSDA Riau)

SEEKOR gajah jantan ditemukan mati dengan kondisi mengenaskan di lokasi sekitar 4 kilometer sebelah utara dari Kantor Camat Kelayang, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, kemarin.

Dari laporan diketahui kondisi bagian depan kepala gajah luka terbuka bekas sayatan benda tajam, sedangkan gading gajah masih dalam keadaan utuh. Kemudian terlihat kondisi belalai gajah sudah terpotong dan bagian belalai lainnya masih berada di sekitar bangkai gajah tersebut.

"Kami mengutuk keras atas kejadian pembunuhan satwa liar gajah sumatra. Kami bersama dengan penegak hukum akan melakukan penyelidikan terhadap kejadian ini dan untuk kepentingan penyelidikan dan penyidikan, barang
bukti akan diamankan di Balai Besar KSDA Riau," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono di Pekanbaru, Kamis (16/4)

Dijelaskannya, tim pendahulu BBKSDA Riau bersama Kapolsek Kelayang Kabupaten Indragiri Hulu telah melakukan pengamanan TKP dan memasang garis Polisi. Sedangkan tim medis atau nekropsi dan tim pengumpulan bahan keterangan di lapangan bersama dengan tim dari Ditreskrimsus Polda Riau datang menyusul kemudian.

"Gajah yang mati tersebut diketahui merupakan gajah tunggal yang telah terpisah dari rombongannya pada kantong gajah tesso tenggara," ujar Suharyono.

Suharyono menambahkan, gajah itu juga beberapa kali memasuki area pemukiman atau perkebunan masyarakat yang merupakan bagian dari wilayah jelajah (home range) gajah tersebut.

BBKSDA Riau beberapa kali telah melakukan upaya penghalauan bersama masyarakat sejak Juni 2019 sampai dengan April 2020. Namun mengalami kendala lantaran masih ada beberapa desa yang akan dilalui saat proses penghalauan kurang kooperatif.

"Untuk mengantisipasi adanya tindakan dari masyarakat, pada kesempatan yang sama Balai Besar KSDA Riau bersama aparat kepolisian setempat juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan yang dapat membahayakan bagi masyarakat dan gajah itu sendiri," jelas Suharyono. (OL-13)

Baca Juga: Ini Penyebab Gunung Api Meletus Bersamaan Pekan Lalu

Baca Juga: Pegadaian kini Menjadi Tumpuan Warga Purwakarta

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya