Tiba di Tanah Air, 46 TKI asal Pamekasan Diminta Isolasi Mandiri

Mohammad Ghazi
16/4/2020 16:40
Tiba di Tanah Air, 46 TKI asal Pamekasan Diminta Isolasi Mandiri
Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) mengikuti Rapid Test COVID-19 ketika tiba dari Malaysia di Bandara Internasional Kualanamu.(ANTARA)

SEBANYAK 46 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Malaysia asal Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, dijemput petugas Puskesmas di Terminal Ronggosukowati. Mereka dijemput menggunakan mobil khusus untuk langsung dilakukan isolasi.

Para TKI tiba di Pamekasan dalam dua tahap. Tahap pertama, tiba Rabu (15/4) malam sebanyak 33 orang menggunakan bus pariwisata dan tahap kedua pada Kamis (16/4) siang sebanyak 13 orang menggunakan travel.

Baca juga: Ini Penyebab Gunung Api Meletus Bersamaan Pekan Lalu

Setelah dilakukan rapid tes oleh Satgas Covid-19 setempat, para TKI itu diangkut menggunakan mobil khusus milik Puskesmas dan mobil sehat milik desa tempat tinggal para TKI. Para TKI tersebut berasal dari tiga kecamatan, yakni Kecamatan Palengaan, Pakong dan Pegantenan.

Humas Satgas Covid-19 Pamekasan, Sigit Priyono, menjelaskan kedatangan para TKI itu sudah diketahui sebelumnya dari pihak penyalur dan KBRI Malaysia.

"Kami langsung koordinasikan dengan pihak kecamatan dan desa untuk dijemput khusus di terminal kedatangan di Terminal Ronggosukowati," kata Sigit, Kamis (16/4).

Ia menjelaskan para pekerja migran tersebut pulang melalui Bandara Kualanamu, Medan. Di bandara tersebut telah dilakukan tes kesehatan dan menjalani masa karantina selama 14 hari. Hasil sementara, mereka dinyatakan negatif.

Meski demikian, jelas Sigit, mereka tetap diwajibkan melakukan isolasi mandiri di rumah atau di tempat yang ditentukan masing-masing pemerintahan desa tempat tinggal mereka.

"Selama masa isolasi itu mereka akan mendapat pengawasan dan pelayanan khusus dari tenaga medis Puskesmas," katanya.

Saat ini, tim Satgas terus melakukan pengawasan di sejumlah pintu masuk Kabupaten Pamekasan, meliputi jalur darat dan pelabuhan. Pengawasan juha dilakukan oleh masing-'masing unit tugas di masing-masing desa.

Sebab diperkirakan arus mudik akan meningkat mulai H-7 Ramadlan. Kewaspadaan ditingkatkan karena sebagian besar pemudik akan datang dari daerah zona.merah.

"Apalagi saat ini hampir seluruh daerah yang menjadi lokasi rantauan warga Pamekasan merupakan zona merah," jelas Sigit. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya