Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PERSENTASE kematian akibat covid-19 di Indonesia mencapai 8,9%. Sementara itu, rata-rata persentase kematian akibat covid-19 di dunia hanya mencapai 6%.
Menanggapi hal itu Kepala Departemen Epidemiologi FKM Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko Wahyono menilai, tingginya angka kematian covid-19 di Indonesia kemungkinan disebabkan oleh sajian data yang tidak akurat.
"Paling nyata ya datanya yang tidak akurat. Bisa jadi angka kematiannya salah, atau angka kasusnya salah atau kedua-keduanya salah," kata Tri kepada Media Indonesia, Kamis (16/4).
Tri membeberkan, banyak rekan sejawatnya yang meninggal akibat covid-19 saat mereka baru menyandang status pasien dalam pengawasan (PDP) covid-19.
Hal itu juga membuktikan bahwa tidak semua kasus covid-19 tercatat dalam data yang dibuka kepada publik saat ini.
Baca juga: IPB University Sediakan Laboratorium Pengujian Covid-19
Selanjutnya, Tri menilai lambannya deteksi covid-19 membuat banyak kasus malah terlanjur parah dan berakhir pada kematian.
"Karena pelayanan kita deteksinya tidak segera. Kasus yang didiagnosis adalah kasus-kasus seminggu lalu atau lima hari lalu," kata Tri.
"Rumah sakit kita gak sesuai dengan pedoman. Harusnya RS yang menangani covid-19 kan tekanan negatif, alat bantu napas juga harus siap. Kalau enggak siap malah jadi banyak korban," imbuhnya.
Untuk menekan angka kematian akibat covid-19, Tri menyatakan kuncinya ialah deteksi dini dan pelayanan kesehatan.
"Kuncinya ada di deteksi dini dan pelayanan kesehatan. Kalau deteksi cepat, pelayanan kesehatan ada, tenaga kesehatab cukup, itu bisa menekan," ungkapnya.
Selain itu, dirinya juga berharap rencana pemerintah untuk melakukan 10 ribu tes uji PCR setiap hari dapat berjalan lancar agar angka kematian dapat ditekan.
"Tentu penggencaran tes bisa menekan angka kematian. Masalahnya apakah lab-lab itu sudah memenuhi syarat BSL-nya. Apakah labnya BSL 3 atau 2 untuk menghindari risiko penularan pada petugas lab," tandasnya. (A-2)
Para ilmuan baru-baru ini telah menemukan virus corona baru pada kelelawar di Brasil yang memiliki kemiripan dengan virus MERS yang dikenal mematikan.
Hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa virus tersebut suatu hari nanti dapat menyebar ke manusia, demikian yang dilaporkan para peneliti Tiongkok.
"Saat dunia semakin tidak menentu, kalau dibilang pusing tujuh keliling. Tapi saya yakin badai pasti berlalu. Paling penting karyawan semua sehat, dan bisa kerja" ujar Chandra.
"Tentu ini bantuan yang luar biasa, yang sangat kita butuhkan saat ini. Masker pelindung dengan spesipikasi yang bagus."
Diinformasikan pihak keluarga, saat ini dokter Handoko masih dalam kondisi sadar meski komunikasi sangat dibatasi.
Pasien positif korona ini adalah bagian dari rombongan umrah berjumlah 24 orang. Saat ini pengawasan terhadap 23 orang lainnya sedang dilakukan sampai 19 Maret atau masa inkubasi virus berakhir
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
DALAM menghadapi kembali merebaknya covid-19, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi UPG Makassar mengambil langkah tegas dengan memperketat protokol kesehatan saat menyambut kepulangan jemaah haji dari Tanah Suci.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved