Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Mengasihi di Tengah Pandemi

Dhika Kusuma Winata
11/4/2020 06:35
Mengasihi di Tengah Pandemi
Keluarga Katolik menjalani misa Jumat Agung secara daring di kediaman mereka di Jakarta, kemarin.(MI/PIUS ERLANGGA)

UNTUK mencegah penyebaran covid-19 (virus korona) seluruh umat kristiani di Indonesia mengikuti ibadah/misa Jumat Agung secara online di rumah masing-masing.

Dalam perayaan memperingati wafatnya Yesus Kristus (Isa Almasih) itu, Presiden Joko Widodo memberi ucapan selamat kepada seluruh
umat kristiani di Indonesia. Ia juga mengajak masyarakat untuk saling mengasihi di tengah situasi sulit pandemi covid-19.

“Pandemi covid-19 ini ialah ujian yang tengah dihadapi umat manusia. Kita akan melaluinya dengan segenap kesabaran, kedisiplinan, dan tetap saling mengasihi,” tutur Presiden lewat akun Instagram pribadinya @jokowi, kemarin.

Jokowi turut mengunggah sebuah gambar bertuliskan ‘Selamat Memperingati Hari Jumat Agung’.

Ia menyelipkan pesan kebersamaan agar masyarakat Indonesia mampu melewati ujian bangsa saat ini dengan penuh kesabaran.

Imbauan untuk beribadah secara online telah dikeluarkan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, Kementerian Agama, melalui layanan flyer yang disebar kepada gereja-gereja di seluruh Indonesia.

“Saya mengajak seluruh umat Kristen Indonesia untuk menjadi gereja yang menghargai, merawat, dan memuliakan kehidupan,” terang Dirjen Bimas Kristen, Thomas Pentury di Jakarta, melalui keterangan resmi, Kamis (9/4).

Hal yang sama juga dikatakan Dirjen Bimbingan Masyarakat Katolik Aloma Sarumaha. Menurutnya, Misa Pekan Suci Paskah (Kamis Putih, Jumat Agung, Malam Paskah, dan Minggu Paskah) tahun ini akan dilaksanakan secara online. Masyarakat dapat menyaksikannya lewat streaming di Youtube, TVRI, dan RRI.

Dari pantauan di lapangan, misa Kamis Putih dan Jumat Agung diselenggarakan secara daring di sejumlah gereja di Purwokerto, Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng), dan Sidoarjo, Jawa Timur.

Uskup Purwokerto Mgr Christophorus Tri Harsono mengatakan terhitung akhir Maret pihaknya sudah meniadakan seluruh perayaan ekaristi.

Pertama kali

Di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk pertama kalinya setelah lebih dari lima abad tepatnya 508 tahun, Tradisi Samana Santa yang telah mendunia ditiadakan akibat pandemi covid-19.

“Perayaan Samana Santa kali ini tidak ada tradisi ritus di sejumlah lokasi, seperti Kapela Tuan Ma, Kapela Tuan Ana, Kapela Tuan Maninu, juga di Kapela Wure. Tidak ada pula prosesi laut maupun prosesi di darat. Semua itu memutus mata rantai penyebaran virus korona,” jelas Uskup Larantuka Mgr Frans Kopong Kung.

Dengan meniadakan Samana Santa, lanjutnya, bukan berarti kita tidak menjaga tradisi. ‘‘Kita tetap menjaga tradisi, te tapi dalam situasi saat ini, kita juga tetap ikut menjaga kehidupan dan kemanusiaan. Iman harus selalu diwujudkan untuk keselamatan jiwa (salus animarum), tetapi juga ikut serta dalam setiap upaya keselamatan kemanusiaan dan kehidupan insan dunia ini (salus hominum),” imbuh Frans.

Terpisah, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, mengungkapkan umat Islam diminta agar
menjalankan ibadah bulan Ramadan di rumah masing-masing.

“Kegiatan-kegiatan yang dilarang untuk diadakan ialah buka puasa bersama, salat tarawih di masjid, Nuzulul Quran, dan tadarus di masjid,”
tambahnya.

Hal senada disampaikan Sekretaris Ditjend Bimas Buddha Kementerian Agama, Nyoman Suridarma. Menurutnya, ibadah Hari Raya Waisak 2564 Buddhis Era yang jatuh pada 7 Mei mendatang pun akan dilakukan secara virtual. (Ata/LD/HS/FB/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya