Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Riset: Ini Tiga Provinsi Paling Rentan Penyebaran Virus Korona

Ihfa Firdausya
03/4/2020 14:39
Riset: Ini Tiga Provinsi Paling Rentan Penyebaran Virus Korona
Pengemudi ojek daring menggunakan masker.(Antara)

DIREKTUR Riset Katadata Insight Center Mulya Amri menyebut tiga provinsi di Indonesia memiliki kerentanan tinggi dalam persebaran covid-19. Antara lain DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

Dalam grafik skor indeks kerentanan provinsi yang disajikan dalam teleconference, Jumat (3/4), ketiga provinsi ini rata-rata berada pada skor 45 dari skala 0-50.

Mulya menjelaskan, ada tiga hal yang membuat suatu provinsi di Indonesia menjadi rentan covid-19. Antara lain karakteristik daerah, kesehatan penduduk, dan mobilitas penduduk.

Baca juga: Warga Hebohkan Halo Matahari, BMKG: Tidak Ada Pengaruh ke Manusia

Pada hal pertama, lanjutnya, beberapa daerah memiliki risiko yang terkait kondisi daerahnya itu sendiri.

"Misalnya penduduknya banyak dan padat, lalu kondisi udaranya banyak polusi. Lalu masyarakatnya banyak yang tidak mendapat imunisasi atau tinggal di hunian yang tidak layak," jelas Mulya.

Baca juga: DLH Terapkan Protokol Pengelolaan Masker Bekas

Dalam hal risiko kesehatan penduduk, yang dinilai adalah kondisi dan kebiasaan masyarakat dalam hal kesehatan.

"Antara lain misalnya apakah mereka punya jaminan kesehatan, apakah banyak yang sakit, apakah banyak yang merokok. Kalau mereka sakit, apakah mereka bisa mengakses layanan kesehatan," kata Mulya.

Baca juga: IPW Kecam Wacana Pembebasan Napi Koruptor

Ketiga adalah risiko mobilitas penduduk. Mulya mengatakan hal ii adalah komponen yang sangat penting dalam menghadapi covid-19.

"Karena ini adalah carrier atau pembawa virus itu sendiri adalah orang, jadi semakin banyak pergerakan orang di provinsi tersebut akan semakin rentan," jelasnya.

"Faktor mobilitas penduduk berperan sangat besar dalam menentukan kerentanan. Misalnya, DKI Jakarta, Banten ini faktor mobilitas penduduknya sangat critical," imbuhnya.

Menurutnya, ketiga provinsi ini perlu mendapat perhatian. "Sebagaimana yang kita lihat dalam hal kasus positif tiga provinsi ini adalah daerah-daerah yang kasus positifnya besar," tuturnya.

Di sisi lain, indeks kerentanan di setiap daerah harus berbanding lurus dengan kondisi layanan kesehatan di wilayah tersebut.

Dalam hal ini, skor layanan kesehatan di DKI Jakarta menempati urutan tertinggi dengan nilai hampir 250 dari skala 0-250. Namun, untuk dua provinsi dengan kerentanan tinggi lainnya, yakni Banten dan Jawa Barat, justru menempati urutan 3 terbawah bersama Lampung, dengan skor rata-rata 50.

Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih menyebut pemerintah daerah harus menjalankan protokol penanganan covid-19 secara maksimal.

"Disiapkan penanganan kasus, ditracing seluas-luasnya, cepat ditemukan. Setelah ditracing baik itu kasus maupun kontak dekat, kemudian secara massal dilakukan pemeriksaan, dan positif segera ditangani, itu akan cepat tertangani," jelasnya.

Di sisi lain, menurut Daeng, hal tersebut juga harus didukung anggaran yang memadai.

"Menyiapkan ini tidak gratisan, harus ada daya dukung, anggaran harus jelas. Mampu gak kita? Sebenarnya kalau bergerak bersama-sama, regulasinya dibukukan, masing-masing daerah, misalnya desa, itu punya dana yang luar biasa," tuturnya.

"Harus ada kemauan pemerintah pusat memberikan perintah dan memberikan regulasi. Kalau ini dikerjakan, peningkatan kapasitas akan cepat," imbuhnya.

Sementara itu, Daeng menyebut IDI telah menyampaikan kepada seluruh dokter agar mempersiapkan diri untuk memiliki keahlian dan keterampilan menangani covid-19. Hal ini dipersiapkan untuk mengantisipasi peningkatan jumlah pasien covid-19 dan persebaran lebih luas.

"Sehingga nanti kita minta kewenangan keahlian dan keterampilan menangani covid-19 bukan hanya spesialis paru atau penyakit dalam atau anak tapi seluruh dokter harus bisa," jelas Daeng.

"Ini sudah kita mulai untuk melatih. Kami juga sudah mulai mengajak perawat melakukan langkah seperti itu. Ini persiapan dari kami," pungkasnya. (X-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya