Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Perokok Aktif Lebih Berisiko Terinfeksi Covid-19

Atalya Puspa
13/3/2020 23:01
Perokok Aktif Lebih Berisiko Terinfeksi Covid-19
Remaja merokok saat hari bebas kendaraan bermotor di kawasan Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (6/9).( ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

PEROKOK aktif lebih berisiko terinfeksi virus novel korona (Covid-19). Hal itu diungkapkan oleh Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Amin Soebandrio.

Amin menyatakan, tubuh seorang perokok lebih banyak mengandung reseptor virus korona, sehingga memudahkan virus tersebut bereaksi dan menimbulkan penyakit. "Merokok meningkatkan peradangan DCs dan meningkatkan respon peradangan tubuh, dan mungkin berkontribusi terhadap terjadinya badai sitokin dalam tubuh pasien yang sakit berat," kata Amin di Kantor Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Jakarta Pusat, Jumat (13/3).

Amin menjelaskan, setiap orang memiliki potensi terinfeksi virus. Namun begitu, sel dalam tubuh setiap orang juga memiliki kapasitas yang berbeda dalam menerima virus tersebut.

Adapun, dalam kasus Covid-19 sendiri, terdapat tiga sel yang menjadi reseptor virus tersebut, yakni sel ACE2, CD209, CLEC4M. "Kita lihat untuk perokok ACE2nya sangat signifikan menonjol, CD209-nya juga. Nah ini meningkat ekspresinya bagi orang-orang merokok. Pelabuhan virus tersebut semakin banyak. Sehingga berpontensi besar," tuturnya.

Sementara, pada tubuh orang yang tidak merokok, reseptor tersebut tidak menonjol sehingga virus akan sulit masuk.

Dalam kasus Covid-19, dikatakan Amin penderitanya kebanyakan berjenis kelamin laki-laki, perokok aktif, dan berusia lanjut. "Orang merokok itu rentan. Itu malah risikonya berlipat ganda. Tanpa Covid-19 saja sudah mengalami kerentanan di saluran napas. 80%-90% penderita kanker paru itu perokok Tapi itu efeknya jangka panjang. Covid-19 ini jangka pendek," tambah Ketua Pokja Masalah Rokok Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Feni Fitriani.

Untuk itu dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk menjauhi rokok, dan segera berhenti merokok demi menjaga kualitas paru-paru. " Berhentilah merokok. Karena pada orang yang merokok reseptor untuk Covid-19 akan tersedia banyak, dosis banyak itulah yang memudahkan orang merokok lebih mudah sakit," tandasnya. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya