Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
WAKIL Presiden Ma'ruf Amin mendorong adanya kerja sama dari perusahaan air minum (PAM) untuk menyediakan air minum layak di seluruh wilayah di Indonesia. Wapres berharap pemerintah bisa mewujudkan 100% bagi masyarakat untuk mengakses air minum layak.
"Target kita dalam 5 tahun ke depan adalah 100 persen akses air minum layak, 15% akses air minum aman dan 30% akses perpipaan," kata Wapres saat menerima pengurus Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) di Istana Wapres, Jakarta, Senin (9/3).
Disebutkan, kebutuhan air bersih menjadi faktor penting dalam keberlangsungan hidup masyarakat, khususnya dalam hal kesehatan. Bagi Wapres, persoalan pemenuhan gizi bagi anak-anak juga menjadi teratasi apabila kebutuhan akan air minum yang layak bisa terpenuhi.
Terpenuhinya air minum yang layak juga merupakan salah satu upaya pencegahan kekerdilan pada anak atau stunting.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Perpamsi Lalu Ahmad Zaini menyebutkan, pihaknya berharap pemerintah daerah mengalokasikan 2% anggarannya untuk membangun fasilitas air bersih perpipaan.
Perpamsi meminta pemerintah pusat bisa menekan pemerintah daerah merealisasikan tujuan tersebut.
Baca juga : Ketersediaan Air Bersih Nasional Memprihatinkan
“Kita usulkan bagaimana kalau ada kebijakan dari negara yang mengalokasikan 2% dana APBD kota/kabupaten maupun provinsi untuk selesaikan masalah air minum,” katanya.
Ia berharap dengan adanya kebijakan itu akan mendorong pemerintah daerah mengeluarkan anggaran untuk perbaikan saluran air bersih di masing-masing wilayah.
Selain itu, alokasi anggaran untuk pipanisasi tersebut sekaligus membuktikan tanggung jawab pemerintah terhadap akses air bersih.
“Pemerintah dapat melakukan upaya ini dengan kebijakan seperti Instruksi Presiden,” ungkapnya.
Zaini menjelaskan persoalan pengelolaan air bersih di daerah adalah rendahnya harga jual air yang kisarannya masih jauh di bawah harga produksi yang menyebabkan banyak PAM merugi.
“Masalah pengelolaan ini adalah masih tarif yang rendah, belum full cost recovery, kalau harga produksi, misalnya, Rp5.000, lalu masih ada yang jual Rp3.000 di bawah harga produksi," paparnya. (OL-7)
BENCANA tanah longsor di Kampung Cipondok, Desa Pasanggrahan, Kasomalang, Subang, membuat pipa Perumda Air Minum Tirta Rangga (PDAM) Subang terputu
Warga sangat antusias dengan bantuan tersebut, karena sangat membutuhkan pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Pemkab Cianjur melalui Perumdam Tirta Mukti menyiapkan sebanyak 5.000 pemasangan sambungan air bersih gratis.
Kebocoran pipa PDAM di Wilayah Bandung Utara disebabkan oleh adanya pengeboran untuk infrastruktur sebuah hotel
Tidak hanya kebakaran TPA, krisis air bersih pun terjadi di musim kemarau tahun lalu, salah satunya di Kelurahan Argasunya. Pemkot Cirebon pun melakukan pemenuhan kebutuhan air bersih
Dia menambahkan sumber air bersih mulai berkurang dan muncul tenggelam. Warga juga harus berbagi air bersih dari mata air dengan warga dari desa lain, yakni Desa Cipelang.
Fasilitas air siap minum tersedia di Stasiun MRT Dukuh Atas dan Blok M
Keran air siap minum ini adalah sebagai bagian usaha besar mengurangi pemakaian plastik sekali pakai.
MASYARAKAT Tanpa Riba (MTR) Bekasi membangun fasilitas air minum gratis untuk masyarakat. Kali ini berlokasi di Kampung Percetakan Indostar, seberang Stasiun kota Bekasi.
"Jadi Kami yakin dengan kesepakatan ini maka Jakarta sudah di dalam rute yang tepat dan kecepatan yang sudah diprediksi untuk ini nanti bisa selesai segera ."
Konsumen sudah dapat menikmati layanan pesan antar sejak 6 Juni lalu.
DPRD DKI Jakarta mendorong PAM Jaya mengintensifkan sosialisasi kepada warga terkait dengan air siap minum tanpa perlu diproses.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved