Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Berbagi Kisah dan Motivasi Melawan Kanker

(Ata/H-1)
09/3/2020 09:37
Berbagi Kisah dan Motivasi Melawan Kanker
penyerahan penghargaan kepada para pendukung dan yang ikut berpartisipasi(MI/MOHAMAD IRFAN )

KANKER merupakan salah satu penyakit yang ditakutkan banyak orang. Dia tidak saja telah dinisbahkan sebagai pembunuh nomor wahid di Indonesia. Penyintas kanker sering kali terlebih dahulu mengalami trauma dan hilang semangat hidupnya saat dokter memastikan dia terkena kanker.

Namun, di hari ulang tahunnya yang ke-5, Srikandi Indonesia, satu komunitas penyintas kanker, menepis anggapan-anggapan yang sering menghantui perempuan Indonesia dalam menghadapi penyakit yang satu ini. Melalui karya antologi Lalu Bintang pun Tersenyum Kembali yang diluncurkan kemarin, mereka berbagi kisah-kisah inspiratif di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta.

Dalam antologi tersebut sebanyak 15 Srikandi Indonesia membagikan perjalanan hidupnya saat menjadi penyintas kanker. Tujuannya, agar memberikan gambaran bagi pembaca bahwa berjuang melawan kanker bukanlah hal mudah.

Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat yang hadir di acara itu mengapresiasi Srikandi Indonesia yang berani berkarya di tengah ujiannya menghadapi kanker.

"Pasti ketika mereka menulis bukanlah hal yang mudah. Ini kan membuka luka lama. Apa pun sungguh sebuah keberanian yang luar biasa dan bentuk harapan yang ditorehkan," kata Lestari yang akrab disapa Rerie di Gedung Perpustakaan Nasional.

Rerie yang juga seorang penyintas kanker payudara berharap semua penyintas, khususnya perempuan, bisa mendapat kisah inspiratif dari antologi ini. Dia pun menegaskan bahwa kanker bukanlah akhir dari segalanya.

"Kanker tidak bisa membunuh harapan. Kanker merupakan kesempatan dari Tuhan untuk menjalani hidup kedua dan bisa mendapatkan kesempatan lebih baik dan berguna. Kita harus percaya itu rencana Tuhan. Mari kita rayakan kehidupan dan berdamai dengan kematian," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Srikandi Indonesia Yanti Rukmana berharap, Srikandi Indonesia dapat terus memberi inspirasi bagi penyintas kanker untuk terus berjuang.

"Ya, jadi buku ini diterbitkan untuk bebagi pengalaman pengobatan. Diharapkan, dengan membaca buku ini orang akan termotivasi dan merasa tidak sendiri. Keberhasilan kita menjadikan mereka merasa mampu," ucapnya.

Adanya anggapan di masyarakat bahwa penyintas kanker mengungkap hal yang tabu merupakan stigma yang harus diubah



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya