Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendi menyampaikan penyataan agar orang kaya menikahi orang miskin untuk memutus mata rantai kemiskinan menuai kontroversi.
Terkait hal itu, Sekjen MUI Anwar Abbas mengapresiasi apabila terjadi pernikahan antara si kaya dan si miskin. Apabila, kondisi itu bisa meminimalisasi ketimpangan yang terjadi di masyarakat.
"Kalau ada orang kaya mau dan ingin menikahi orang miskin dengan niat untuk mengangkat dan mengeluarkannya dari kemiskinan itu bagus sehingga orang dan keluarganya yang tadinya miskin bisa keluar dari kemiskinannya," kata Anwar kepada Media Indonesia, Minggu (23/2).
Baca juga: Muhadjir: Fatwa 'Si Kaya Nikahi Orang Miskin' Cuma Guyonan
Dia menjelaskan, upaya mengentaskan kemiskinan yang dilakukan masyarakat dengan cara pernikahan tentunya sebuah kemuliaan dan patut dihargai.
"Ini jelas sebuah perbuatan yang mulia yang patut kita puji dan hargai," sebutnya.
Namun, ia tidak sependapat apabila usulan yang disampaikan Menko PMK Muhadjir Effendy harus difatwakan.
"Tapi untuk melakukan itu saya rasa tidak perlu ada fatwa. Laksanakan saja bila ada yang ingin melakukannya. Kan itu tidak dilarang oleh agama," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan usulannya soal fatwa orang kaya menikahi orang miskin adalah sebagai gerakan moral dan bukan suatu kewajiban.
"Fatwa kan artinya anjuran, saran, silakan saja. Saya kan minta ada semacam gerakan moral bagaimana memutus mata rantai kemiskinan itu, antara lain bagaimana supaya yang kaya tidak harus memilih-milih ketika mencari jodoh atau menantu harus sesama kaya, jadi gerakan moral saja, fatwa itu anjuran," kata Muhadjir di lingkungan Istana Jakarta. (Fer/A-3)
Edukasi yang dibarengi contoh nyata diperlukan untuk menambah pengetahuan ibu hamil dalam mempersiapkan bayinya agar tidak stunting.
Langkah yang pertama, kalian gunakan terlebih dahulu ciput agar rambut tidak keluar. Selanjutnya, kalian bisa gunakan inner ninja agar bagian leher tidak terlihat.
Menggelar acara di tempat terbuka seperti Candi Borobudur, membawa tantangan tersendiri.
Novotel Tangerang menggelar Blissful Vows, sebuah wedding showcase yang diharapkan dapat menjadi referensi pernikahan bagi calon pengantin di Kota Tangerang dan sekitarnya.
Sebanyak 100 peserta dari Hipapi Indonesia dari seluruh Indonesia diberikan edukasi tentang adat dan budaya pernikahan, khususnya di Jawa.
Dekorasi yang terinsipirasi serial The Bridgerton, penggunaan aksesori unik, serta gaun simpel nan elegan menjadi bagian dari tren acara pernikahan terkini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved