Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kelas Ambruk tak Halangi Semangat Belajar

(Atikah Ismah Wahyu/Mir/H-3)
07/1/2020 04:40
Kelas Ambruk tak Halangi Semangat Belajar
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim (kiri) meninjau SDN Cirimekar 02 Cibinong yang rusak akibat hujan badai( ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya )

SEJUMLAH tenda darurat berdiri di dekat lokasi di SDN Cirimekar 02, Cibinong, Bogor, yang roboh akibat hujan deras yang mengguyur pada awal 2020. Terlihat, kegiatan belajar mengajar masih berlangsung pascabencana yang terjadi.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim yang berkunjung ke lokasi spontan melontarkan kekagumannya. "Luar biasa ya, walaupun ada bencana seperti ini kelasnya ambruk, luar biasa semangatnya masih tinggi," puji Nadiem.

Nadiem berkeliling sambil berbincang dengan beberapa warga sekolah. Ia juga menyempatkan diri untuk menyapa para siswa yang tengah belajar di bawah tenda darurat.

Di hadapan para siswa, Mendikbud berjanji akan memberikan bantuan agar sekolah mereka dapat segera direhabilitasi dan siswa bisa segera melakukan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.

Dalam peninjauan tersebut, Kemendikbud memberikan bantuan berupa 100 paket sekolah yang terdiri atas seragam sekolah dan alat tulis, satu unit tenda kelas darurat, 600 buku modul belajar mandiri, 150 buku materi esensial, 1.800 buku cerita serta buku lainnya agar para siswa semakin gemar membaca, dan sembako.

Kepala SDN Cirimekar 02 Siti Choeriah menuturkan, akibat peristiwa itu, sebanyak 203 siswanya terpaksa harus menumpang belajar di sekolah terdekat. Berdasarkan kesaksian warga sekitar, atap SDN Cirimekar 02 roboh pada Rabu (1/1) pukul 04.30 WIB. "Langsung ambruk begitu saja karena hujan kan atapnya genting, gentingnya cukup berat, dari kemarin hujan terus jadi tampaknya keberatan," kata Siti.

Nadiem juga berjanji akan memberikan tunjangan khusus bagi guru-guru yang terdampak bencana selama tiga bulan berturut-turut. "Menurut kami, kesejahteraan guru sangat penting. Pada saat ini, masa transisi yang sangat sulit untuk membantu orang tua dan anak beradaptasi terhadap bencana, maka kami memberikan tunjangan ekstra bagi para guru," ungkapnya. Terkait dengan rehabilitasi sekolah, Mendikbud menuturkan, pihaknya akan berkordinasi dengan pemda, BNPB, dan Kementerian PU-Pera.

Secara terpisah, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Danis Sumadilaga, ketika dihubungi Media Indonesia kemarin, mengungkapkan, pihaknya masih melakukan identifikasi bangunan sekolah yang ambruk. "Sekarang masih masa tanggap darurat, setelah ini dan identifikasi, akan dilakukan rehabilitasi dan rekonstruksi," jelas Danis. (Atikah Ismah Wahyu/Mir/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya