Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PENASIHAT Dharma Wanita Persatuan Kementerian Sosial, Grace Claudia P Batubara, meyakini, pendidikan dini kepada anak menjadi kunci menghapus diskriminasi terhadap penyandang disabilitas. Pendidikan usia dini dinilai ampuh menanamkan nilai positif kepada anak.
"Sejak kecil perlu ditanamkan pandangan, bahwa penyandang disabilitas merupakan saudara yang sama hak dan tanggung jawabnya dengan kita. Kalau sejak dini sudah tertanam pandangan yang baik, mudah-mudahan setelah dewasa tidak ada lagi diskriminasi," kata Grace Batubara di sela-sela kunjungannya ke arena Pameran Hari Disabilitas Internasional 2019, di Plaza Barat Senayan, Jakarta, Senin (2/12).
Istri Menteri Sosial Juliari P Batubara itu hadir juga dalam kapasitasnya mewakili Organisasi Aksi Solideritas Era-Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM) Bidang Sosial. Grace hadir tampak meninjau sejumlah booth dan berdialog dengan peserta pameran. Produk dan hasil kerajinan merupakan hasil karya para penyandang disabilitas.
Grace menyampaikan di tengah keterbatasan, namun mereka mampu berkarya dengan sangat baik.
"Saya pernah berkunjung ke balai di Bali. Di sana ada kafe yang semua pengelolanya disabilitas. Tapi kafe itu mampu menarik banyak pelanggan. Artinya hasil karya mereka memang diakui masyarakat," kata Grace.
Ia berharap, ruang kreasi dan partisipasi bagi penyandang disabilitas agar terus diperkuat. Seperti hasil karya para penyandang disabilitas di arena pameran ini, perlu dihubungkan dengan pasar lebih luas. Sehingga dalam jangka panjang bisa meningkatkan kemandirian ekonomi.
Baca juga: Menag Diminta Kaji Ulang terkait Peraturan Majelis Taklim
"Memang ada sedikit kendala. Seperti tadi saya tanya ke beberapa stan, apakah sudah (dipasarkan secara) online ga? Kan sekarang ini jaman digital ya. Saya lihat banyak karya mereka yang bagus dan unik. Jadi kalau bisa dipasarkan dengan baik, pasti akan menambah pendapatan ekonomi mereka," kata Grace.
Selain itu, ia juga meminta semua pihak mendukung upaya pemerintah yang tengah gencar mendorong Indonesia inklusif bagi penyandang disabilitas. Salah satunya terkait kesetaraan dalam meraih peluang kerja.
"Saya harap baik instansi pemerintah maupun swasta bisa memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas untuk bekerja. Kalau tidak salah, untuk perusahaan swasta kan ditetapkan sampai 1%. Sementara pemerintah kan 2%. Saya kira ini perlu diwujudkan," katanya.
Grace hadir didampingi Oom Komariah Edy Suharto dan Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Margowiyono, serta anggota Dharma Wanita Persatuan Kemensos.
Pada pameran ini, total terdapat 60 booth terdiri atas 26 booth outsources, 6 booth dari perbankan yang melibatkan penyandang disablitas sebagai karyawan, 16 booth UPT balai disabilitas, kemudian juga booth Kementerian Kesehatan, Kementerian Tenaga Kerja, Direktorat Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, dan perusahaan yang mendukung pemberdayaan penyandang disabilitas. (OL-1)
Di hadapan para siswa, Gus Ipul sekolah gratis berasrama ini untuk menjangkau anak-anak dari keluarga kurang mampu yang belum terjangkau pendidikan karena keterbatasan biaya.
"Kekuasaan itu kan alat. Alat untuk memperjuangkan saudara-saudara kita yang tertindas, alat untuk memperjuangkan saudara-saudara kita yang masih miskin."
Banyak anak yang sudah putus sekolah ternyata enggan kembali bersekolah, bahkan sebagian sudah melewati usia sekolah dasar.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa belum semua peralatan Sekolah Rakyat berada di masing-masing lokasi karena terkendala pengiriman dan lain sebagainya.
Sebelum memulai MPLS, para siswa akan menjalani Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang meliputi pengecekan tekanan darah, mata, telinga, dan berbagai tes kesehatan lain.
Cak Imin menjelaksan kurikulum itu digunakan agar Sekolah Rakyat dapat memanfaatkan setiap potensi yang dimiliki murid demi menghasilkan lulusan yang berdaya dan mandiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved