Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
MEMASUKI usia ke-35 berdirinya Universitas Terbuka (UT), kampus yang terletak di bilangan Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, itu kini semakin diminati generasi milenial untuk menempuh pendidikan tinggi.
Hal itu dikemukakan Rektor UT, Prof Dr Ojat Darojat, di sela-sela diskusi kelompok terarah (focus group discussion/FGD) UT di Jakarta, Kamis (21/11).
"Ya, dari 350 ribu mahasiswa UT yang tersebar di seluruh Tanah Air dan luar negeri, terdapat sekitar 30% merupakan mahasiswa generasi milenial," ungkap Ojat di acara tersebut.
Guru Besar Ilmu Statistik UT ini mengutarakan, terdapat dua alasan UT diminati kalangan milenial yakni faktor geografis dan ekonomis.
"Dengan faktor geografis keberadaan UT yang tersebar di seluruh pelosok tanah air serta daerah terpencil menjadi mudah dijangkau bagi mahasiswa yang mau menempuh kuliah melalui UT. Sedangkan faktor ekonomis karena UT berbiaya murah dana mat terjangkau bagi warga negara Indonesia di seluruh Tanah Air. Jadi dua hal ini penyebab utama UT banyak disasar milenial," tegasnya dalam keterangan tertulis yang diterima hari ini.
Dia menekankan, perubahan lingkungan strategis yang terjadi dengan cepat dan dalam skala yang luas, mengharuskan UT segera bertransformasi agar lebih mampu beradaptasi secara cepat dan efektif. Untuk itu, perlu segera dilakukan penyusunan Rencana Jangka Panjang Tahun 2020-2035.
Baca juga: Butuh 10 Tahun Mengurai Sampah Puntung Rokok
"FGD UT ini untuk mendapat masukan para ahli dan stakeholder tentang tren perubahan lingkungan masa depan yang berpengaruh terhadap perkembangan pendidikan tinggi pada umumnya dan UT pada khususnya," ujar Ojat.
FGD UT juga menghadirkan Dirjen Pembelajaran Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ismunandar, dan Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informasi, Ahmad M Ramli.
Ismunandar mengatakan, di tengah kemajuan teknologi, UT diharapkan mampu meningkatkan relevansi antara dunia akademik dan kerja bagi kalangan dunia usaha dan dunia industri.
"Link and match mesti dapat terjadi agar para lulusan terserap di dunia industri," cetusnya.
Ramli menambahkan, UT sebagai pelopor pendidikan jarak jauh (PJJ) dapat fleksibel pada kurikulum mengingat terjadinya perubahan teknologi yang cepat.
"UT merupakan pelopor dalam PJJ, maka teruslah menjadi pelopor serta mampu menyesuaikan diri pada perubahan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan zaman," tukasnya. (OL-1)
Sebanyak 46 perawat muda Indonesia secara resmi dilepas menuju Wina, Austria, dalam program International Nurse Development Program Scholarship (INDPS) Cycle 2.
Perguruan tinggi di Indonesia didorong meningkatkan upayanya dalam internasionalisasi. Ini diwujudkan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila dengan universitas dari Filipina.
Fasilitas yang diresmikan antara lain Lobby Karol Wojtyla, ATMACanteen dan Goa Maria Immaculata.
Semakin banyak mahasiswa internasional kini memilih Inggris atau Kanada sebagai tujuan kuliah.
Prof. Bo An menjelaskan tentang peran penting Autonomous Agents dalam memecahkan berbagai permasalahan kompleks di dunia nyata.
Rektor UP menekankan pentingnya membangun kerja sama antar institusi pendidikan tinggi dalam mengimplementasikan praktik-praktik keberlanjutan yang konkret dan berdampak luas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved