Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERALIHAN musim kemarau ke musim hujan pada masa pancaroba memicu cuaca ekstrem.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar waspada potensi bencana seperti puting beliung dan hujan es yang mungkin terjadi saat masa transisi tersebut.
Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca, Deputi Meteorologi BMKG, Miming Saepudin, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem umumnya terjadi pada musim transisi dan diprakirakan terjadi di wilayah Sumatra Selatan dan pulau Jawa.
"Cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di wilayah tersebut hingga pertengahan November karena setelah itu sudah mulai masuk musim hujan," terangnya dalam konferensi pers mengantisipasi ancaman bencana satu bulan mendatang di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Kamis (31/10).
Potensi bencana yang terjadi pada musim pancaroba antara lain, imbuhnya, puting beliung, hujan es, dan hujan lebat dan disertai petir. Munculnya cuaca ekstrem pun dapat diprediksi.
Miming menyampaikan sebelum munculnya hujan es dan puting beliung, ada karakteristik yaitu perbedaan suhu yang sangat mencolok antara pagi dan siang atau sore hari. Fenomena itu menurutnya sangat mudah dikenali.
"Pada saat pagi kondisi sangat panas dan pertumbuhan awan cepat, uap air sangat banyak dan lebat. Siang atau sore terjadi hujan dan angin kencang. Pada musim pancaroba hujannya sebentar," tuturnya.
Baca juga: Januari 2020 Diprediksi Puncak Musim Penghujan
Mengenai suhu panas yang meningkat signifikan beberapa waktu lalu, Miming menyampaikan suhu panas yang tercatat mencapai 39 derajat celcius sudah lewat.
Dari pantauan BMKG, kisaran maksimum suhu di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara 35 derajat celcius. Hal itu, terangnya, disebabkan karena sudah banyak curah hujan yang mulai turun sehingga suhu kembali normal.
Suhu panas yang signifikan, imbuhnya, disebabkan oleh posisi matahari yang berada tegak lurus di wilayah-wilayah tersebut sehingga mengakibatkan radiasi matahari maksimum (biasa disebut kulminasi matahari).
"Ketika kulimnasi maksimum dan cerah tidak ada awan, menimbulkan cuaca panas," terangnya.
Untuk musim hujan yang sudah mulai di beberapa wilayah, BMKG memprakirakan potensi curah hujan normal dan tidak terlalu ekstrem. Meski demikian, masyarakat diminta untuk mengantisipasi bencana yang mungkin dapat terjadi seperti banjir atau pohon tumbang.
"Cek saluran pembuangan air (drainase) dan pangkas dahan pohon yang terlalu rimbun," tukasnya. (A-4)
Perlindungan sunscreen tidak bisa memproteksi seluruh badan dari ujung kepala hingga ujung kaki. Disarankan untuk mengenakan pakaian yang memiliki perlindungan anti sinar UV.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geosofika (BMKG) memprakirakan hujan akan terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) dalam sepekan ke depan.
BADAN Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) akhirnya bisa memetakan sesar aktif yang menjadi pemicu gempa bumi di Kabupaten Sumedang Jawa Barat (Jabar) pada pergantian Tahun 2024.
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin memastikan bencana puting beliung di kawasan Sumedang ini tidak menyebabkan korban jiwa.
Gempa di Sumedang terjadi pada 31 Desember 2023 hingga Januari 2024.
SEBANYAK 137 rumah di Dusun Desa, Dusun Segel, Dusun Leuwihalang, Desa Mangkubumi, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, tersapu angin puting beliung.
Pengurus Besar IDI memberikan tips kesehatan dan persiapan perjalanan di musim pancaroba, terutama pada bulan April yang merupakan musim libur panjang.
Perubahan kelembapan udara selama masa pancaroba dapat meningkatkan kerentanan tubuh terhadap penyakit.
Memasuki musim pancaroba, daya tahan tubuh anak kerap menurun. Hal ini perlu diwaspadai karena pancaroba identik dengan penyakit demam berdarah.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan fenomena hujan es di beberapa titik di Jakarta.
DUA pohon tumbang akibat angin kencang di wilayah Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), Kamis, (2/11). Pohon tumbang menimpa rumah warga, kabel listrik, kabel jaringan internet, dan warung.
DINAS Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyatakan, pola kenaikan kasus covid-19 terjadi dalam kurun waktu per enam bulan, seiring dengan pancaroba atau peralihan musim di Ibu Kota.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved