Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
GURU Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh Yusny Saby mengungkapkan tidak semua penceramah di Tanah Air memiliki sifat arif/bijaksana. Hal ini terbukti dengan adanya sejumlah penceramah yang justru menyampaikan pesan provokasi pada masyarakat.
"Kenapa dia berbuat begitu, karena dia juga cari makan di situ. Kalau lembut-lembut saja dia nggak dapat duit, nggak diundang lagi. Orang-orang kita kan cenderung senang tema-tema ceramah yang lucu, porno, agitatif/provokatif," tutur Yusny dalam acara Temu Mufakat Budaya Indonesia di Hotel Century Park, Jakarta, Rabu (30/10).
Selain untuk mencari uang, ceramah berbau provokasi juga digunakan untuk kepentingan politik untuk mengumpulkan pendukung serta kepentingan lainnya.
"Kadang-kadang kenapa kita ada usul seharusnya penceramah punya sertifikat, bukan apa-apa, agar dia mencerahkan (umat) bukan memperosokkan. Masalah agama tidak boleh sembarang," tuturnya.
Baca juga: Penceramah Harus Ajarkan Islam Wasathiyah
Agar masyarakat tidak terpapar isu provokatif yang kemudian dapat memecah belah umat, Yusny menyarankan masyarakat lebih berhati-hati dalam memilih penceramah.
Dia menjelaskan, beberapa kriteria penceramah yang baik dan patut didengarkan adalah edukatif, sopan, menghormati orang lain, mampu memberikan pencerahan dan punya sifat toleransi.
"Kalau dia tidak edukatif, tidak toleran, dan provokatif, nggak usah pakai saja itu bukan ajaran agama. Agama itu lembut jangankan pada sesama seagama, yang lain agama pun harus lembut. Ketika anti agama lain, siapapun itu, dia sudah keluar dari jalur agama," pungkasnya.(OL-5)
Ustadz Yazid dimakamkan di Pemakaman Wakaf Los, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Selain penceramah, Ustadz Yazid ini adalah penulis buku-buku keagaam Islam.
PITI sebagai bagian dari unsur organisasi Islam di Indonesia menyesalkan dengan apa yang dilakukan oleh pendeta tersebut.
GUS Miftah saat ceramah di Bangsri, Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur, beberapa hari lalu, berbicara soal larangan menggunakan speaker saat tadarus Al-Quran di bulan Ramadan.
Ustazah asal 'Negeri Paman Sam' Shuaib berbagi kebijaksanaan tentang pentingnya memaafkan, meraih ketenangan hati, dan berserah diri kepada kehendak Allah SWT.
Berikut contoh teks ceramah Isra Miraj yang bisa dijadikan sebagai referensi.
Tsunami Aceh Seret PLTD Apung Seberat 2.600 Ton ke Darat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved