Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ceramah Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Beri Nasihat melalui Kematian

Reynaldi Andrian Pamungkas
12/7/2024 15:39
Ceramah Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Beri Nasihat melalui Kematian
Berikut ceramah dari Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas(Ist/Tangkapan Layar RodjaTV)

SALAH satu ulama sekaligus penceramah, Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas meninggal dunia di kediamannya di Bogor, Jawa Barat pada Kamis (7/11) kemarin. Ustadz Yazid menghembuskan napas terakhirnya karena sakit.

Sakit yang dideritanya itu sudah dialami sejak beliau melaksanakan ibadah haji di tanah suci Makkah. Lalu, Ustadz Yazid meninggal dunia sekitar pukul 13.35 WIB.

Ustadz Yazid dimakamkan di Pemakaman Wakaf Los, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Momen saat Ustadz Yazid sempat direkam oleh salah satu jamaahnya.

Baca juga : Profil Singkat Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Tokoh Salafi yang Wafat di Usia 61 Tahun

Bahkan momen tersebut diunggah di channel YouTube Inspirasi Islam. Terlihat ratusan bahkan ribuan orang mengantarkan jenazah Ustadz Yazid ke Pemakaman Wakaf Los.

Jalan raya di depan pemakaman pun terlihat lumpuh. Bahkan terdengar banyak orang yang menyuruh kendaraan motor untuk putar balik karena sudah padat tidak bisa lewat.

Selain penceramah, Ustadz Yazid ini adalah penulis buku-buku keagaam Islam. Lalu beliau juga merupakan pembina dari Radio Rodja dan pemilik Pondok Pesantren Minhajus Sunnah Bogor.

Baca juga : Ustaz Yazid Meninggal, Lembaga dan Tokoh Ucapkan Duka Cita

Ustadz Yazid kerap kali mengisi ceramah di berbagai wilayah di Indonesia. Bahkan ceramahnya pun banyak diunggah di YouTube. Salah satunya adalah ceramah yang berjudul 'Nasihat Terbaik Adalah Kematian' yang diunggah setelah wafatnya Ustadz Yazid kemarin.

Dalam ceramahnya, Ustadz Yazid mengatakan bahwa nasihat yang paling baik untuk menyadarkan orang adalah dengan cara kematian. Karena kematian adalah cara terakhir dari nasihat itu sendiri.

Namun banyak juga orang yang setelah dinasihati dengan cara kematian, masih tetap melakukan hal-hal buruk, bahkan dosa lebih besar lagi.

Baca juga : Kasus DBD Naik, Ketua DPRD Minta Pemkot Bogor Turunkan Nakes ke Tiap RT

"Nasihat yang paling baik ya kematian itu, yang paling besar nasihat kematian. Karena kita banyak memberikan nasihat kepada orang, kadang-kadang gak sadar orang itu, tetep aja melanggar lagi melanggar lagi. Bahkan membuat dosa lebih besar lagi," jelas Ustadz Yazid dikutip dari YouTube RojaTV.

Bahkan, kata Ustadz Yazid banyak contohnya nasihat kematian ini di lingkungan kita. Jangan jauh-jauh untuk mencari, tetangga dan keluarga yang meninggal dunia pun bisa menjadi nasihat.

"Lihat sendiri tuh mayit itu terwujud nggak bisa melakukan apa-apa lagi dia, itu nasihat yang paling baik ya kematian. Dan kita nasihati banyak orang di sekitar kita yang meninggal. Orang yang bahagia dinasihati oleh orang lain," sambungnya.

Baca juga : Polri Klaim tidak Ada Pertengkaran dengan Tersangka Sebelum Bripda Ignatius Tewas

Maka dari itu selama masih hidup dan diberikan napas oleh Allah SWT kita harus selalu melaksanakan perintahnya dan jauhi larangannya.

Perintah wajib dari Allah SWT sebagai umat Islam adalah sholat lima waktu, terlebih lagi jika laki-laki baiknya berjamaah di Masjid.

"Banyak tetangga kita, teman kita, orang lain yang dia meninggal dunia, itu nasihat buat kita agar kita ini bertaubat kepada Allah, agar kita kembali kepada Allah, agar kita melaksanakan tauhid menjauhkan syirik, melaksanakan lima waktu berjamaah dan lainnya. Amal-amal soleh, bersedekah berinfaq, karena kita tidak tahu kehidupan seseorang," jelas Ustadz Yazid.

Segala sesuatunya yang ada di dunia ini dan yang menempel pada kita adalah rezeki dari Allah SWT. Seperti napas, diberi penglihatan hingga pendengaran adalah rezeki dari Allah SWT.

Maka rezeki rezeki tersebut baiknya dimanfaatkan sebaik mungkin. Seperti belajar mengaji, beramal hingga menolong orang.

"Kita dikasih waktu oleh Allah kita bisa ke Masjid bisa ngaji, bisa nuntut ilmu bisa apa asa, ini masya Allah nikmat dari Allah, gunakan kesempatan ini untuk melakukan kebajikan sebanyak-banyaknya dan jauhkan perbuatan maksiat," katanya.

Lalu dalam ceramah lainnya yang berjudul 'Hal-hal yang akan ditanyakan di hari kiamat', Ustadz Yazid menyampaikan bahwa di akhirat nanti kelak semua manusia akan dikumpulkan.

Di sana, Allah SWT akan menanyakan banyak hal kepada manusia dan akan dipertanggung jawabkan perbuatan-perbuatannya.

"Manusia dikumpulkan di hari kiamat dalam keadaan telanjang dan matahari dekat. Dan manusia akan terendam dengan keringatnya. Banyak perkara yang akan ditanyakan oleh Allah pada hari kiamat, yang pokok pertama ditanyakan berkaitan tentang tauihid, bagaimana kalian beribadah kepada Allah? Bagaimana kalian mengikuti para Rasul?" kata Ustadz Yazid.

Selama masih diberi kehidupan di dunia oleh Allah SWT baiknya bisa memanfaatkan waktu tersebut dengan kebaikan dan ibadah.

"Ada dua nikmat yang manusia tertipu dengan nikmat itu, yang pertama ada nikmat sehat, yang kedua waktu luang. Ketika kita sehat kita gunakan waktu itu untuk beribadah kepada Allah dan waktu luang kita isi dengan hal-hal yang bermanfaat," katanya.

Bahkan, jangan sampai ada waktu yang terbuang sedikit pun untuk mengingat Allah SWT. 

"Waktu ini kalau kita lihat banyak terbuang dengan sia-sia, coba kita merenung kita sholat lima waktu kemudian kita sholat sunnah. Coba kita gunakan waktu kita untuk baca Al-Qur'an, baca tafsirnya, baca terjemahnya, berbakti kepada orang tua." jelasnya.

Ustadz Yazid wafat pada usianya yang ke-61 tahun. Beliau merupakan ulama kelahiran 1963 di Karanganyar, Kebumen, Jawa Tengah. (Z-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi
Berita Lainnya