Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
SALAH satu di antara puluhan stan di Rembug Kopi Nasional (RKN) 2019 ialah Kopi Abah. Nur Rohman, CEO Kopi Abah, mengatakan, kopi abah merupakan kedai kopi yang dikembangkan oleh Gerakan Santri Usahawan (Gus Iwan).
"Secara filosofis Kopi Abah memiliki kepanjangan, komitmen pikiran arus bawah," terangnya di sela-sela RKN di Smesco Exhibition Hall, Jakarta, Jumat (20/9).
Pria yang akran disapa Gus Rohman itu menjelaskan, tujuan Kopi Abah sejatinya ialah memperkuat perekonomian arus bawah. Santri, lanjut dia, tidak boleh hanya memikirkan diri sendiri. Harus memikirkan orang lain.
"Bagaimana agar kami bisa memberikan manfaat bagi orang banyak," ujarnya.
Yang menarik, Kopi Abah memiliki kegiatan rutin setiap pekan, yakni pelatihan barista gratis.
Baca juga: Pemerataan Pelayanan Kesehatan di Indonesia sangat Mendesak
"Ini merupakan program yang menjadi bukti komitmen kami dalam memberikan kesempatan generasi muda untuk berkembang. Terutama dalam menyebar semangat kewirausahaan," ungkapnya memberi alasan.
Melalui program pelatihan barista gratis ini, kata Gus Rohman, pihaknya menyaring 20 peserta untuk ikut. Dari pelatihan gratis ini, pihaknya memberikan kesempatan para peserta untuk magang di gerai-gerai Kopi Abah. Bahkan, ada juga beberapa yang menjadi karyawannya.
"Tak sedikit juga yang memilih bekerja di tempat lain," imbuhnya.
Pihaknya juga sering berkunjung ke sejumlah pesantren untuk pelatihan barista dan pelatihan kewirausahaan gratis.
"Pada dasarnya kami percaya bahwa kunci dari bisnis yang benar itu adalah terima dan kasih. Maksudnya, ketika kita sudah mendapatkan keuntungan (terima), maka kita tidak boleh lama-lama menyimpan untuk diri sendiri. Kita harus segera memberikan kepada yang membutuhkan (kasih). Prinsip seperti inilah yang bisa membuat bisnis, bahkan hidup kita menjadi seimbang," tutupnya. (RO/OL-1)
Tiongkok justru bergerak cepat dengan membuka pasarnya bagi kopi Brasil, menyusul kenaikan bea masuk 50% oleh Donald Trump.
Manfaat dari pengukuran SROI pada pemberdayaan petani Kopi Langit Bali yakni untuk mengukur dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari program pemberdayaan petani kopi.
PT Global Inovasi Maju (GIM), bagian dari Farmaklik Group, melepas ekspor kopi robusta Rejang Lebong ke pasar internasional.
Di tengah gejolak harga dan tekanan global, negara produsen yang mampu menghadirkan kualitas, cerita dan keberlanjutan akan tetap relevan di pasar dunia.
Sebanyak 54 ton kopi asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, resmi diekspor ke Tiongkok melalui skema Sistem Resi Gudang (SRG),
Penggunaan santan dalam kopi diperbolehkan selama dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved