Kawasan Industri Mesti Bisa Dukung UMKM Berkembang

Ghani Nurcahyadi
09/8/2019 21:15
Kawasan Industri Mesti Bisa Dukung UMKM Berkembang
Bedah buku S.D Darmono di Jakarta, Jumat (9/8)(Dok. President University)

SINERGITAS kawasan industri dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sangat berperan dalam menyerap lapangan pekerjaan, sekaligus menjadi salah satu solusi untuk mengentaskan masalah pengangguran di Indonesia. 

Hal itu dituangkan Presiden Direktur PT Jababeka Setyono Djuandi Darmono dalam buku karyanya berjudul "Membangkitkan Tantangan Baru untuk Menciptakan Lapangan Kerja - Peranan Kawasan Industri Jababeka dalam Memberdayakan UKM."

Dalam bukunya, Darmono menyebut kelahiran kawasan Industri Cikarang bukan hanya menciptakan lapangan kerja, tapi juga memberi kesempatan untuk terbukanya berbagai peluang usaha baru sebagai penunjang, termasuk sektor UMKM.

"Langkah penting yang perlu kita lakukan saat ini dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi guna membuka lapangan kerja dan menurunkan kemiskinan oleh karena itu munculnya kawasan industri di cikarang, tidak hanya sebagai penyedia lapangan kerja, tetapi juga mendorong tumbuhnya berbagai bidang usaha dan menjadi sebuah peluang bisnis baru," tulis Darmono.

Kepemimpinan Darmono dalam mengembangkan UMKM di kawasan industri Cikarang menurut Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi RI 2005–2009 Erman Suparno menjadi salah satu best practice kepemimpinan dalam mengelola manajemen UMKM.

"Buku ini telah terbit sejak tahun 2006 lalu. Namun tetap relevan untuk membahas kondisi saat ini khususnya dalam mengentaskan  pengangguran dan pengembangan UMKM. Buku ini diharapkan memberikan inspirasi bagi para pengusaha, mahasiswa, akademisi, praktisi ukm untuk terus bersinergi dalam membangun bangsa," kata Erman di acara bedah buku tersebut.

Bedah buku S.D Darmono itu diselenggarakan President University yang bekerja sama dengan Akademi Komunitas President di Jakarta, Jumat (9/8). Acara ini dihadiri juga oleh Mahasiswa President University serta peserta didik AKP.

 

Baca Juga:  Banyak Diprotes, Australia Segera Hentikan Ekspor Sampah

 

Selain dari sisi pembinaan UMKM, lanjut Erman yang juga Direktur Akademi Komunitas Presiden, Darmono juga punya perhatian pada pendidikam vokasi yang menyokong kawasan industri, baik dari segi teknis maupun sektor pendukungnya, termasuk UMKM.

Hal itu lah yang terwujud dari pendirian AKP. Erman mengungkapkan, pada saat itu Darmono mengajaknya untuk mendirikan Akademi Komunitas President (AKP) dengan alasan bahwa Ia adalah mantan pejabat negara. Tanpa pikir panjang, Ia pun mengiyakan ajakan Darmono tersebut untuk mendirikan AKP.

"Saya bilang sama pak Darmono, tidak usah berbicara bahwa saya itu mantan pejabat negara, jika bicara pendidikan bangsa ini kalau tidak di bangun dengan landasan education atau pendidikan maka bangsa ini tidak akan maju. Majupun tidak akan terarah, karena ilmu pengetahuan dan teknologi itu sangat dinamis dan sangat maju," kata Erman.

Dari situlah, lanjut Erman, akhirnya dibangun Akademi Komunitas President. Namun, Erman mengatakan, dalam membangun AKP dirinya ingin agar tempat ini benar-benar melaksanakan filosofi pendidikan.

"Saya maunya, kita bangun akademi komunitas President tetapi benar benar melaksanakan filosofi pendidikan. Filosofi pendidikan yang kita lalkukan secara konsekuen itu berdasarkan amanat undang-undang dasar 45  khususnya pasal 31 ayat 1, ayat 3 bahwa negara itu ada,  wajib hukumnya memberi ruang untuk bangsanya dan rakyatnya mempunyai pendidikan," ungkapnya.

Tapi pelaksanaanya, kata Erman, kalau mau masuk sekolah harus di tes dulu yang di anggap pintar lulus dan diterima yang tidak lulus dianggap bodoh dan tidak diterima, kemudian yang mampu bayar diterima, yang tidak mampu bayar tidak diterima. 

"AKP atau akademi komunitas president ini menjembatani hal itu, maka masuknya pun tidak pakai tes, karena tujuan pendidikan itu adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Kemudian, mendirikan pendidikan itu jangan menimbulkan diskriminasi, kalau dipilih-pilih kan namanya diskriminasi pendidikan," pungkas Erman.

Akademi Komunitas Presiden (AKP) didirikan sebagai komitmen PT. Jababeka Tbk, melalui Yayasan Pendidikan Universitas Presiden (YPUP) untuk memberikan kontribusi nyata secara luas bagi masyarakat baik lokal maupun global untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau.

AKP sebagai Perguruan Tinggi yang berbasis komunitas dan merupakan “Paradigma Baru Sistem Pendidikan Vokasi”  dengan strategi Kurikulum sesuai dengan kebutuhan (link and match) dan sistem pembelajaran dengan penekanan pada Keahlian Terapan dan Pendidikan Karakter serta Kebangsaan. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya