Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Budaya Gotong Royong TNI dan Masyarakat Bangun Daerah Lewat TMMD

Mediaindonesia.com
08/8/2019 11:40
Budaya Gotong Royong TNI dan Masyarakat Bangun Daerah Lewat TMMD
Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang berlangsung sejak 1980 masih terus dilaksanakan.(DOK DISPENAD)

PROGRAM TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang telah dilaksanakan sejak 1980 silam, pada pertengahan tahun 2019 ini telah memasuki TMMD yang ke-105.

Sebelum pelaksanaan TMMD, telah didahului dengan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) TMMD melalui Video Conference pada 20 Juni 2019 lalu di Jakarta. Rakornis ini dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa bersama Menteri Sosial Agung Gumiwang Kartasasmita yang diikuti para pejabat Dinas/Instansi terkait.

TMMD merupakan Program terpadu lintas sektoral yang melibatkan TNI, Kementerian/Lembaga Pemerintah non-Kementerian, dan Pemerintah Daerah, serta segenap komponen masyarakat di wilayah masing-masing.

Secara umum program TMMD yang disusun secara bottom up planning ini bertujuan untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan akselerasi pembangunan di daerah. Juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya yang berada di daerah yang masih tertinggal, terpencil, dan wilayah perbatasan, melalui pembangunan fisik dan nonfisik.

Selain itu, TMMD juga merupakan perwujudan dari Operasi Bakti TNI, pada program Operasi Militer Selain Perang (OMSP), untuk menggugah partisipasi aktif masyarakat dalam membangun daerahnya serta wahana memantapkan kemanunggalan TNI-Rakyat, dalam rangka menyiapkan ruang juang, alat juang, dan kondisi juang yang tangguh.

Dalam pelaksanaannya, TNI tidak bekerja sendiri. TNI menggandeng banyak pihak. Pada TMMD ke-105 dengan tema 'Bersama TMMD Membangun untuk Meningkatkan Ke-sejahteraan Masyarakat', TNI bekerja sama dengan Kementerian Sosial serta dinas instansi terkait lainnya. Dalam hal ini untuk mendorong akselerasi pembangunan nasional hingga ke pelosok dengan melibatkan 50 kabupaten/kota se-Indonesia untuk menjawab aspirasi dan kebutuhan riil masyarakat.

Dari 50 Kabupaten/Kota tersebut, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) menjadi salah satu sasaran dari program TMMD yang dilaksanakan selama satu bulan mulai 10 Juli hingga 8 Agustus 2019.

Kabupaten Musi Banyuasin merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan dengan ibu kota Sekayu. Kabupaten ini memiliki luas wilayah lebih dari 14 ribu km2, hampir tiga kali lipat luas Provinsi Bali.

Kabupaten Musi Banyuasin berada kurang lebih 150 km dari Kota Palembang yang merupakan Ibu Kota Provinsi Sumatera Selatan. Kabupaten ini dapat ditempuh dalam 3-4 jam lewat jalur darat melalui jalan nasional Lintas Sumatera. Jalan lintas yang hanya satu jalur tersebut berkelok dan pada beberapa bagian masih ditemui jalanan aspal yang sudah rusak dan berlubang serta berdebu tebal, sehingga tidak jarang  menimbulkan kemacetan panjang. Kondisi tersebut agak menghambat akses/mobilisasi dari dan ke wilayah Musi Banyuasin.

Sepanjang jalan banyak dijumpai perkebunan karet dan sawit yang terhampar luas di seluruh wilayah Musi Banyuasin. Rumah-rumah panggung berdinding papan juga tidak sulit ditemukan di sekitar kabupaten ini.

Nuansa pedesaan masih sangat terasa walaupun berada tidak jauh dari pusat Kota Palembang. Walaupun nuansa pedesaan, saat kemarau, panas matahari di daerah ini cukup menyengat seperti di Jakarta.

Bupati Kabupaten Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin Lic, Econ, MBA, mengatakan bahwa perlu pembangunan infrastruktur jalan penghubung desa karena di wilayahnya yang cukup luas didukung desa yang terpisah jauh dari desa lainnya maupun kecamatan. Maka menjadi salah satu program prioritas Pemkab Muba melalui TMMD untuk membangun fisik dan nonfisik masyarakat desa.

“Kesulitan membangun desa karena jalan antar desa penghubung yang jauh, pasti biaya mahal. Sedangkan kita punya ruas-ruas jalan strategis antar kecamatan yang menjadi salah satu prioritas kita. Salah satu solusinya yaitu dengan memberdayakan masyarakat desa di tingkat lokal, apalagi desa-desa yang terpencil dan jauh, maka kita giatkan program TMMD ini,“ ujar Dodi.

Adapun anggaran yang dikucurkan oleh Pemda Musi Banyuasin untuk Program TMMD ke-105 di wilayah tersebut sebesar Rp2,45 miliar.
Sasaran TMMD di Musi Banyuasin sendiri terpusat di Desa SP3 Bukit Sejahtera, Kec Batang Hari Leko, lokasi tersebut masih berjarak tempuh satu setengah jam dari pusat kota Muba.

Untuk sasaran fisik di antaranya pembukaan jalan 5,5 km, pembentukan badan jalan 13 km, rehab berat jembatan besi sehingga memiliki panjang 24 meter dan lebar 5 meter. Selanjutnya, pemasangan gorong-gorong di empat titik, pembuatan tembok penahan sepanjang 24 meter, pengerasan jalan dengan batu krokos sepanjang 1,5 km dan lebar 4 meter, serta sasaran tambahan rehab mushala dan rumah tidak layak huni (RTLH).

Sementara sasaran nonfisik di antaranya bakti sosial dan kegiatan penyuluhan kondisi sosial masyarakat, mulai dari kesehatan, pendidikan, Narkoba, radikalisme, pertanian, hukum, perkebunan, hingga bela negara.

Desa SP3 Bukit Sejahtera yang menjadi sasaran TMMD tergolong desa yang masih tertinggal, karena kebanyakan jalanan masih tanah alami yang belum beraspal. Ketika datang musim kemarau, debu tebal akan menyelimuti pemandangan sepanjang jalan saat ada kendaraan lewat. Sedangkan saat musim hujan, lumpur tebal tidak akan bisa terhindarkan dan menyulitkan kendaraan yang melintas. Demikian juga sinyal komunikasi di daerah ini sangat sulit dicari.

Selama pelaksanaan TMMD, semangat gotong-royong masyarakat sekitar dengan prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) TMMD Muba sangat tinggi. Sebanyak 150 orang terdiri dari 120 prajurit (100 TNI AD, 10 TNI AL, dan 10 TNI AU), Polri, dan Pemda, serta warga masyarakat setempat ambil bagian dalam TMMD.

Dari TNI AD, prajurit yang diturunkan dari Kodim Muba dan Batalyon Infanteri 141/Aneka Yudha Jaya Prakosa. Sedangkan, anggota Polri yang dilibatkan berasal dari Polsek Batanghari Leko dan Polsek Keluang.

Kebersamaan semua elemen masyarakat Muba tersebut salah satunya tampak pada pembangunan jembatan di tengah kebun sawit. Masyarakat setempat dan anggota Polri terlihat antusias bahu-membahu membantu prajurit TNI menyelesaikan pembangunan jembatan. Jembatan tersebut dibangun agar akses dan transportasi masyarakat di wilayah tersebut menjadi lancar dalam beraktivitas sehari-hari, termasuk mempermudah pengangkutan hasil bumi warga.  

Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0401/Muba selaku Dan Satgas TMMD ke-105, Letkol Arm Muh Saiffudin Khoiruzzamani menegaskan bahwa dukungan masyarakat desa yang sangat antusias mengikuti kegiatan TMMD membuat program tersebut berjalan lancar dan melampaui target.

“Hasil TMMD sesuai dengan target kita, bahkan di beberapa sektor ada yang melebihi target. Pembuatan jalan baru dan pembentukan badan jalan secara kuantitas sudah 100% rampung,” tegasnya di sela-sela kegiatan meninjau langsung kegiatan TMMD bersama awak media pada akhir minggu lalu.

Hendri Manurung, 51, salah satu warga yang ikut membantu pembangunan tersebut mengatakan bahwa dia sangat senang adanya pembangunan jembatan oleh TNI tersebut. Ia dengan senang hati terjun langsung ikut serta secara sukarela, karena pembangunan tersebut juga sangat bermanfaat bagi dirinya dan warga masyarakat lainnya.

“Sudah lama di desa ini, saya sekarang merasakan lemaknyo (baiknya) kerja dengan Bapak-Bapak TNI. Jembatan ini sangat penting bagi kehidupan kami di sini, karena ini akses utama dan satu-satunya menuju keluar, untuk mengangkut hasil sawit dan juga belanja kebutuhan sehari-hari. Selama ini bangunan jembatan yang ada tidak permanen sering rusak, sehingga takut dan was-was melewatinya. Namun, setelah dibangun, dengan bangunan kokoh mobil pun bisa melintas dengan aman,” ujar Hendri.

Selain bantuan tenaga, para penduduk sekitar lokasi juga menampung para prajurit tersebut tinggal bersama di rumah-rumah mereka selama kegiatan TMMD tanpa adanya imbalan. ULP (uang lauk pauk) prajurit juga dibelanjakan untuk keperluan memasak dan dinikmati bersama seluruh anggota keluarga.

Bahkan terkadang prajurit juga ikut bantu memasak dan kegiatan lainnya. Demikian juga warga secara sukarela menyiapkan makanan yang dibutuhkan tanpa diminta.

Di tempat lain, di lokasi pembukaan jalan sepanjang 13 km, seorang warga sekaligus Kepala Dusun 2 SP3 Bukit Sejahtera, Narto, 45,, rela memberikan lahannya seluas 400 meter persegi yang ditanami kelapa sawit untuk dijadikan perluasan jalan.

Jalan tersebut sebelumnya sangat kecil dan memiliki akses yang sulit, terutama apabila membawa jenazah karena jalan itu juga menuju pemakaman.

“Saya ikhlas memberikan sebagian kebun saya untuk kepentingan warga, karena adanya Bapak-Bapak TNI ini sudah sangat bagus untuk mau membangun desa kami. Jadi, kesempatan yang baik ini saya juga ikut menyumbangkan yang saya miliki untuk kepentingan bersama,” tegas Narto.


Sinergitas pembangunan dan spirit gotong-royong

Dalam kesempatan tersebut, ketika ditemui awak media, Kepala Desa SP3 Bukit Sejahtera, Aruji, menyatakan masyarakat desa mendapatkan manfaat besar dari program TMMD. Misalnya, warga kini bisa dengan nyaman memakamkan kerabat mereka. Satgas TMMD telah memperlebar akses menuju permakaman yang semula berupa jalan setapak hanya selebar 1,2 meter menjadi 5 meter.

“Masalah kami selama ini karena jalan kecil ketika membawa keranda jenazah, penggotong sebelah di atas yang sebelahnya lagi di bawah jadi miring, khawatir sekali terjadi apa-apa pada jenazahnya apakah itu jatuh, tersingkap, dan sebagainya. Rehab jembatan juga dilakukan, sebelum ada jalan yang dibangun lewat program TMMD, kami sangat kesulitan membawa hasil kebun menuju pabrik kelapa sawit,” kata Aruji.

Sementara itu, Bupati Muba saat ditemui di Guest House Griya Bumi Serasan Sekate, komplek Rumah Dinas Bupati Muba, mengatakan, Pemkab Muba akan terus bersinergi dengan pihak yang memiliki visi untuk membangun Muba lebih maju dan menyejahterakan masyarakat, khususnya yang berada di kawasan pelosok.

Karena itu, ia sangat mendukung program TMMD yang melakukan perbaikan infrastruktur jalan dan menjalankan sasaran nonfisik. Diharapkan buah karya TNI semakin memudahkan aktivitas perekonomian masyarakat setempat.

Ia mengusulkan, pihak mereka bisa melakukan inovasi dalam TMMD di tahun-tahun berikutnya. Menurutnya, hal baru yang bisa dilaksanakan adalah menyentuh masyarakat di desa-desa yang masuk daerah larangan karena ditetapkan sebagai kawasan hutan lindung oleh pemerintah pusat.
“Ada suatu daerah yang sudah puluhan tahun dan sudah menjadi desa besar dengan penduduk ribuan, anak-anak sekolah, sudah ada fasilitas-fasiltas umum yang dibangun masyarakat, namun karena ditetapkan sebagai kawasan hutan lindung, itu menjadi kendala bagi kami untuk membangun daerah tersebut,” kata Dodi.

“Ya, kita enggak melihat itu permasalahan masa lalu bahwa dulunya mereka datang ke situ bagaimana, tapi yang jelas sekarang mereka rakyat saya yang membutuhkan pembangunan. Makanya saya bercita-cita justru lokasi TMMD lebih cocok di sana karena daerah itu terpencil dan terpelosok,” imbuhnya.

Yang tak kalah penting, ia tekankan adalah peran TMMD dalam membantu pemerintah dalam memerangi peredaran Narkoba di tengah masyarakat. Dodi menyebut barang haram itu telah masuk hingga ke tingkat dusun-dusun. “Mencegah peredaran narkoba di daerah-daerah aliran sungai yang sulit diawasi, karena ini masalah berat,” tandasnya.

Harapan senada juga diungkapkan Dandim Muba agar apa yang telah dikerjakan bersama-sama dan bergotong-royong selama satu bulan ini dijaga dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya serta fungsinya benar-benar digunakan sesuai dengan tujuan dibangunnya sarana prasarana di daerah ini, sehingga memiliki manfaat yang besar bagi kesejahteraan masyarakat.

“Harapan saya semoga gotong-royong, semangat kebersamaan ini kita terus pelihara, nilai budaya gotong-royong terus kita hidupkan dalam membangun daerah Muba.  Hasil program TMMD ini semoga dapat bermanfaat secara maksimal dan menyejahterakan masyarakat,” pungkasnya. (Dispenad/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya