Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
MASYARAKAT diimbau melakukan evakuasi mandiri ketika gempa susulan terjadi. Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo menuturkan, masyarakat tidak harus menunggu perintah perangkat daerah setempat untuk evakuasi apabila terjadi gempa.
Masyarakat terutama yang berada di kawasan pesisir, terang Agus, umumnya sudah mengetahui bahwa terjadinya gempa merupakan bisa menjadi tanda awal terjadinya tsunami.
"Masyarakat pernah diajarkan kalau gempa, ada potensi tsunami dan harus evakuasi mandiri ke tempat yang tinggi. Tanpa perintah dari BPBD sudah harus ada kesadaran dan tidak harus menunggu," ujar Agus ketika dihubungi Media Indonesia, Jumat malam (2/8).
Terkait potensi gempa susulan, BNPB mengimbau masyarakat agar lekas beranjak dari gedung apabila berada dalam bangunan ketika gempa pertama terjadi.
"Secepatnya keluar dari bangunan karena risiko rubuh tidak harus panik dan segera melarikan diri keluar," imbuhnya.
BPBD melalui pusat data dan logistik, imbuh Agus, selalu berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menginformasikan lokasi, kekuatan, serta kedalaman dalam kurun waktu lima menit pascakejadian. BMKG menginfokan gempa yang terjadi berpotensi tsunami atau tidak.
"BPBD akan berkoordinasi dengan pimpinan daerah untuk melakukan evakuasi masyarakat dan tindakan-tindakan untuk menyelamatkan warga," pungkasnya. (OL-8)
SEJAK tsunami Pangandaran pada 2006, tim peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN menyimpulkan bahwa tsunami raksasa di selatan Jawa memang pernah terjadi berulang. R
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa dan tsunami yang dapat terjadi kapan saja.
KEKHAWATIRAN akan tsunami besar di wilayah Pasifik mulai mereda pada Rabu (30/7), setelah gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,8 mengguncang wilayah terpencil di Semenanjung Kamchatka, Rusia.
Pemerintah Jepang hingga saat ini masih belum mengakhiri peringatan tsunami imbas gempa Rusia dengan magnitudo 8,8 yang terjadi pada Rabu, 30 Juli 2025.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada Rabu (30/7) malam, resmi mengakhiri peringatan tsunami yang sebelumnya dikeluarkan pascagempa Kamchatka di Rusia.
GEMPA bumi yang terjadi di Kamchatka, Rusia sebesar Magnitudo 8,7 dapat meminimalisir jumlah korban didukung karena sistem peringatan dini yang sangat baik.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan gempa tektonik tersebut terjadi pada pukul 17.05 WIB atau 18.05 Wita
Sistem peringatan dini gempa bumi memanfaatkan jaringan sensor seismik untuk mendeteksi gelombang primer (P)—gelombang cepat yang muncul pertama kali saat gempa terjadi.
Gempa bumi bermagnitudo 6,0 mengguncang Kabupaten Poso pada Minggu (17/8) pukul 05.38 WIB, tepat saat masyarakat tengah bersiap memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia ke-80
Studi terbaru ungkap Patahan Tintina di wilayah terpencil utara Kanada berpotensi memicu gempa bumi berkekuatan besar.
Berdasarkan BMKG, gempa bumi tektonik magnitudo 4.7 terjadi Rabu (13/8) sekitar pukul 08.32 WIB terletak di koordinat 7.66 LS dan 107.15 BT.
Satu orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka saat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang Sindirgi, Turki, Minggu (10/8) malam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved