Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

UGM Gunakan Aplikasi Pertolongan di Lingkungan Kampus

Ardi Teristi Hardi
25/7/2019 19:05
UGM Gunakan Aplikasi Pertolongan di Lingkungan Kampus
Mahasiswa UGM meluncurkan aplikasi Bantu.(Ist)

PUSAT Keamanan Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (PK4L) Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan perusahaan rintisan besutan mahasiswa UGM meluncurkan aplikasi Bantu.

Aplikasi ini berguna untuk menjamin keamanan dan keselamatan sivitas akademika di lingkungan UGM, khususnya mahasiswa selama menjalani masa studinya di UGM.

Rektor UGM, Prof Panut Mulyono, mengatakan, aplikasi tersebut menjadi salah satu sarana yang mendukung upaya UGM untuk meningkatkan rasa aman serta produktivitas kerja di lingkungan UGM.

"Dengan sistem ini, pelaporan terkait hal-hal yang buruk di lingkungan UGM bisa dilaksanakan dengan cepat dan responsnya bisa dilaksanakan dengan tepat," terang dia.

Aplikasi ini merupakan aplikasi layanan kedaruratan khusus sivitas akademika UGM yang berfungsi untuk menghubungkan sivitas akademika UGM yang sedang mengalami keadaan darurat dengan petugas PK4L terdekat secara realtime berbasis GPS.

Kepala PK4L UGM, Arif Nurcahyo, menambahkan, aplikasi tersebut melengkapi dan mempercepat kerja para petugas keamanan yang sudah dijalankan dengan baik selama ini.

"Dengan adanya bantuan teknologi, kami tentu jadi lebih bersemangat," kata dia.

Dalam penggunaannya, sivitas akademika akan dilayani oleh petugas PK4L untuk layanan keamanan dan pemadam kebakaran. Untuk layanan medis, penanganan awal tetap dilakukan petugas PK4L, dan setelah itu akan dilakukan rujukan ke rumah sakit terdekat apabila dibutuhkan, sedangkan untuk layanan otomotif akan dilayani oleh bengkel terdekat.

Aplikasi yang mulai dikembangkan secara serius pada Februari silam dikerjakan secara bersama oleh Ghilman Nafadza Hakim, Syahrul Mubarog, Stanley Heryanto, Aunisha Firdausy Rafi, Winston Wiradi Pangestu, Yusuf Yudhistira, Anfre, Endy Arfian, serta Umma Amalia.

Aplikasi Bantu merupakan inovasi dari perusahaan rintisan kelompok mahasiswa UGM usai menjalani inkubasi Creative Hub Fisipol UGM. Aplikasi ini memiliki 4 layanan utama yakni layanan keamanan, medis, pemadam kebakaran, dan otomotif.


Baca juga: DLH Minta Pengelola Proyek Disiplin Atasi Polutan Pembangunan


Ghilman menjelaskan, cara penggunaan aplikasi ini cukup sederhana. Sivitas akademika hanya perlu mengunduh dan menginstal aplikasi ini dari Playstore dan Appstore. Setelah itu, pengguna tinggal mengikuti petunjuk pendaftaran agar bisa mengoperasikan aplikasi tersebut.

Pendaftaran busa menggunakan akun gmail atau facebook serta memasukan nomor telepon genggam. Setelah itu, kode One Time Password (OTP) akan dikirim ke telepon genggam dan pengguna memilih layanan yang dibutuhkan.

Pengguna tinggal mengisi deskripsi kejadian dan melampirkan foto kejadian, setelah itu kirim laporan dan tunggu hingga sistem menemukan hero terdekat dari lokasi kejadian. Apabila laporan telah diterima penolong, pengguna dapat mengirim pesan ke hero atau meneleponnya serta pengguna dapat mengetahui posisi riil penolong saat itu.

"Setelah penolong sampai ke lokasi kejadian dan memberikan bantuan yang dibutuhkan, pengguna dapat memberikan rating terhadap bantuan yang telah diberikan oleh penolong," kata dia.

Selain 4 layanan utama tersebut, aplikasi Bantu juga memiliki fitur pendukung, yaitu nomor kedaruratan untuk wilayah DIY, Berita sekitar UGM, dan Lost and Found Fitur nomor kedaruratan dibuat untuk sivitas akademika yang sedang membutuhkan layanan kedaruratan namun tidak berada di lingkungan UGM, nomor kedaruratan terdiri atas nomor rumah sakit, pemadam kebakaran, dan kantor polisi se-Provinsi DIY yang ditampilkan berdasarkan kedekatan dengan lokasi pengguna.

Fitur berita sekitar UGM berfungsi untuk memberikan informasi terkait keadaan di sekitar UGM, sedangkan fitur lost and found berfungsi sebagai media pelaporan sivitas akademika apabila kehilangan atau menemukan barang.

Diharapkan dengan peluncuran aplikasi ini dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi sivitas akademika selama beraktivitas di lingkungan kampus UGM.

"Harapan kami aplikasi ini menjadi salah satu layanan kedaruratan yang responsif dan dapat digunakan oleh kampus-kampus lain di seluruh Indonesia," pungkas dia. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya