Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
ASOSIASI Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) memberikan penghargaan kepada mendiang Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho.
Sutopo yang tetap menjalankan tanggung jawabnya sembari berjuang melawan kanker paru-paru itu dinilai sangat berjasa dalam memberikan informasi tentang bencana.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Ketua ATVSI, Ishadi SK, didampingi Bupati Boyolali, Seno Samodro, kepada istri almarhum Sutopo, Retno Utami Yulianingsih, di kediamannya di Jalan Jambu Surodari RT07/RW09, Siswodipuran, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (10/7).
Di hadapan istri, anak-anak, dan orangtua Sutopo, Ishadi mengungkapkan rasa kagumnya pada sosok almarhum. Meski sedang berjuang melawan rasa sakit akibat kanker paru-paru yang dideritanya, Sutopo tetap berusaha sekuat mungkin untuk memberikan data dan informasi akurat terkait bencana.
Baca juga: Batasan Lansia Diusulkan Usia 65 Tahun ke Atas
"Begitu ada kejadian dan kita gagap, beliau sudah memberikan pernyataan. Ini gempanya seperti ini, ini gempanya seperti itu. Karena datanya lengkap dan detail, kita tidak perlu mengedit lagi," katanya.
Sikap seperti itu terus dilakukan Sutopo sampai akhir hayatnya. Sosok almarhum, tegas Ishadi, memberikan inspirasi kepada semua pihak dan seluruh bangsa bagaimana cara berbakti kepada negara dan Tanah Air.
"Waktu beliau sakit masih terus menyampaikan informasi. Belum pernah ada tokoh seperti ini. Mudah-mudahan beliau menjadi inspirasi para pimpinan dan pejabat," katanya.
Ayah Sutopo, Suharsono, yang menyaksikan penyerahan penghargaan ATVSI sore itu tidak dapat menyembunyikan kesedihannya. Namun demikian, dia mengaku sangat bangga atas apa yang telah dilakukan almarhum anaknya.
"Saya sedih karena kehilangan anak. Tapi, saya bangga karena sedemikian jauh dan besarnya perjuangan anak saya dalam mengabdi kepada bangsa dan negara. Terima kasih dan mohon doa agar putra saya diampuni segala kesalahannya dan diterima segala amal baiknya," katanya. (OL-1)
BNP segera melaksanakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto dengan melakukan koordinasi lintas kementerian dan lembaga untuk mempercepat penanganan darurat karhutla di Kalimantan Barat.
BNPB meminta warga Kabupaten Flores Timur untuk tidak kembali ke kampung halaman atau kawasan rawan bencana (KRB) menyusul erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Pemerintah Provinsi Kalbar mencatat luas area terdampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut mencapai 1.149,02 hektare, per 31 Mei 2025.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa dan tsunami yang dapat terjadi kapan saja.
Sasaran target OMC pada awan potensial di atas areal gambut yang rawan terbakar, di antaranya di atas lahan gambut di Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjungjabung Timur
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari meminta masyarakat untuk tidak meremehkan tsunami 50 cm akibat gempa Rusia karena tetap bisa membunuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved