Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kemenristekdikti Beri Beasiswa Perguruan Tinggi untuk Disabilitas

Sri Utami
08/7/2019 19:15
Kemenristekdikti Beri Beasiswa Perguruan Tinggi untuk Disabilitas
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Ismunandar(antara)

KEMENTERIAN Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) memberikan seribu beasiswa bagi penyandang disabilitas untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Ismunandar menjelaskan beasiswa tersebut bentuk persamaan hak individu untuk mendapatkan pendidikan tinggi melalui pendidikan yang inkulusif. Pemerintah meyakini individu dengan disabilitas memiliki kemampuan dan mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan formal hingga jenjang perguruan tinggi.

Hal tersebut sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No. 46 tahun 2017 tentang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus.

"Jadi nanti dilihat dari pendaftar yang ada, mudah-mudahan bisa mencapai target seribu. Tapi ini sebenarnya, dulu sudah diumumkan bersamaan dengan beasiswa lainnya hanya belum secara khusus dibuka. Kalau dulu diwadahi di Bidikmisi sekarang kami sediakan khusus," jelas Ismunandar ditemui seusai sambutan dalam seminar pendidikan tinggi yang inklusif untuk kaum disabilitas, Senin (8/7).

Ia menuturkan beasiswa tersebut berlaku untuk perguruan tinggi negeri di seluruh daerah dengan mengikuti jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) atau seleksi mandiri dari perguruan tinggi negeri.

"Semua disabilitas masuk asal lulus seleksi masuk perguruan tinggi. Perguruan tingginya yang sesuai dan bisa menerima beasiswa itu," imbuhnya.

Baca juga: Operasi Katarak Gratis dan Bantuan bagi Penyandang Disabilitas

Menurutnya, beasiswa bagi disabilitas yang berlaku tahun ini memiliki perbedaan dengan beasiswa Bidikmisi sebelumnya. Beasiswa kali ini tidak mensyaratkan stasus individu dengan disabilitas sebagai tidak mampu atau miskin.

"Kalau Bidikmisi harus miskin, sehingga orang difabel yang bukan orang miskin tidak bisa akses. Sekarang yang menengah atau mampu tapi butuh bantuan karena disabel dan butuh biaya lebih silakan ajukan karena untuk kebutuhan mereka ini juga cukup besar seperti harus meminta bantuan atau jasa orang lain misalnya," ucapnya.

Lebih lanjut, pemerintah telah membuat beberapa terobosan bagi disabilitas dengan pemberian beasiswa dan penggunaan mesin screen reader dalam SBMPTN. Dari data yang dimiliki, sebanyak 1.200 disabilitas mengikuti SBMPTN, 200 di antaranya lulus dalam seleksi tersebut.

"Ini menunjukkan rekan disabilitas tidak berbeda dengan yang lain. Tapi untuk beasiswa ini besaran SPP sama tapi biaya hidupnya sedikit lebih besar karena kebutuhannya juga banyak. Kalau misalnya Bidikmisi Rp700 ribu yang disabilitas bisa Rp1 juta," tandasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya