Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
Seorang calon Jemaah Haji Kloter 9, terpaksa harus dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Jasa Kartini, Kota Tasikmalaya, dengan mengunakan kendaraan ambulans setelah lama menunggu bersama 410 calon jemaah haji lainnya di Gedung Dakwah Islamiyah. Calon jemaah haji tersebut, bernama Indit Nindit Oon, 70, warga Kampung Cimuncang, Sukamaju, Indihiang.
Pantauan dilokasi keluarga calon jemaah haji datang sejak kemarin sore pukul 17.00 WIB sampai menunggu untuk dilepas Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman pagi hari hingga mereka berdesak-desakan di luar halaman Gedung.
Sanak saudara dari keluarga calon jemaah haji sebagian menangis dan meneteskan air mata sambil berpelukan yang meminta doa keselamatan sebelum berangkat menuju Makkah.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tasikmalaya, Hilmi Rifai mengatakan, calon Jemaah haji keseluruhan mencapai 674 orang tetapi untuk kloter 9 jumlahnya 410 jemaah bersama petugas menjadi. 406 orang.
Sementara itu, para calon Jemaah haji yang gagal berangkat untuk sekarang ini berjumlah empat orang salah satunya meninggal dunia, patah kaki, dan satu orang lagi mengalami sakit baru dirujuk ke RS Jasa Kartini.
"Empat calon jemaah haji yang telah gagal berangkat karena suaminya meninggal dunia dan istrinya tidak ikut termasuk pendamping satu orang telah mengalami kecelakaan, satu orang dirujuk ke RS Jasa Kartini karena telah mengalami sakit mendadak," kata Hilmi di Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (8/7).
"Meski, calon haji awalnya siap berangkat tetapi dia dipastikan akan ikut kloter tambahan dan untuk calon jemaah haji yang berangkat pada kloter 9 berjumlah 406 orang embarkasi Bekasi," jelas Hilmi.
Sementara itu, Tim Kesehatan Haji Indonesia, dr Cecep Rachmat mengatakan, calon jemaah haji awal mulanya siap berangkat tetapi untuk kondisi sekarang ini diperkirakan sejak malam sudah gelisah tidak bisa tidur termasuk telah mengalami batuk, sesak napas, dan ada infeksi.
"Calon jemaah haji bernama, Indit Nindit Oon, 70, warga Kampung Cimuncang, Sukamaju, Indihiang mengalami jantung dan dipastikan gagal berangkat untuk sekarang ini," kata Indit.
"Namun, kami juga akan menunggu kepastiannya dan jika berangkat tentu bisa menyusul melalui kendaraan lain, tapi kalau tidak mungkin bisa berangkat dipastikan istrinya juga gagal tetapi saya tetap menunggu kondisi sekarang ini," papar Indit. (OL-09)
Jika mendaftar haji plus, perkiraan waktu tunggu keberangkatan biasanya berkisar antara 5 hingga 9 tahun.
Direktur Sales & Distribution PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Anton Sukarna mengungkapkan masa tunggu haji yang panjang perlu diantisipasi dengan persiapan yang matang sejak dini.
ASOSIASI Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) meminta pemerintah untuk lebih meningkatkan peran swasta dalam penyelenggaran ibadah haji.
PENYELENGGARAAN ibadah haji tahun 2026 akan sepenuhnya dialihkan dari Kementerian Agama (Kemenag) ke Badan Penyelenggara Haji (BP Haji).
WACANApenyelenggaraan haji jalur laut tengah mengemuka. Wacana haji jalur laut disebut sebagai hal yang bukan tidak mungkin untuk dilaksanakan. Namun, membutuhkan persiapan matang,
ANGGOTA Pansus Haji 2024, Luluk Nur Hamidah mengatakan rencana pelaksanaan haji jalur laut merupakan hal yang kompleks dan harus dipertimbangkan dengan sangat matang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved