Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
KEPALA Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho telah menghembuskan nafas terakhirnya di Guangzou, Tiongkok, Minggu (7/7), sekitar pukul 02.00 waktu Guangzhou.
Ungkapan dukacita datang dari Step Vaessen, mantan koresponden Aljazeera untuk Indonesia dan semua negara di Asia Tenggara. Kini Vaessen menetap di Rusia sebagai koresponden untuk Aljezeera.
"Berita sangat menyedihkan dari Indonesia, pak @Sutopo_PN telah meninggal dunia. Dia bukan hanya seorang juru bicara yang sangat berdedikasi di negara yang dilanda bencana, dia juga sosok yang penuh optimisme, humor terutama selama tahun-tahun terakhirnya yang sulit adalah pelajaran bagi kita semua. Terima kasih Pak Topo, Anda akan selalu dirindukan," cuit Vaessen melalui akun Twitter @stepvaessen, Minggu (7/7).
Sutopo wafat setelah berjuang lama melawan kanker yang menggerogoti kesehatan tubuhnya.
Baca juga: Kadiv Humas Polri Mengaku Idolai Pak Topo
Dalam pekerjaannya sebagai Kepala Pusdatin Humas BNPB, bisa dikatakan popularitas pria yang akrab disapa Pak Topo itu sudah ibarat menteri bahkan presiden.
Saat mendengar Sutopo harus melanjutkan pengobatan ke Guangzhou, Tiongkok, Sabtu (15/6), netizen pun menggemakan tagar #DoaBuatSutopo di media sosial.
Sutopo memang dikenal dan 'disayang' karena banyak memberikan layanan informasi bencana, ancaman, serta penanggulangannya kepada masyarakat. (OL-2)
BNP segera melaksanakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto dengan melakukan koordinasi lintas kementerian dan lembaga untuk mempercepat penanganan darurat karhutla di Kalimantan Barat.
BNPB meminta warga Kabupaten Flores Timur untuk tidak kembali ke kampung halaman atau kawasan rawan bencana (KRB) menyusul erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Pemerintah Provinsi Kalbar mencatat luas area terdampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut mencapai 1.149,02 hektare, per 31 Mei 2025.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa dan tsunami yang dapat terjadi kapan saja.
Sasaran target OMC pada awan potensial di atas areal gambut yang rawan terbakar, di antaranya di atas lahan gambut di Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjungjabung Timur
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari meminta masyarakat untuk tidak meremehkan tsunami 50 cm akibat gempa Rusia karena tetap bisa membunuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved