Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
KETUA Lembaga Penanggulangan Bencana Pimpinan Pusat Muhammadiyah (MDMC) Budi Setiawan menyampaikan duka cita atas meninggalnya Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.
"Kita semua kehilangan atas meninggalnya Pak Topo," kata Budi melalui pesan tertulis yang diterima, Minggu (7/7).
Budi mengatakan Sutopo tetap menyampaikan berita-berita kebencanaan secara cepat dan akurat meskipun dalam keadaan sakit.
Baca juga: NU Sebut Pak Topo Orang Baik
Menurut Budi, hal itu sangat penting karena kerap kali terjadi informasi yang simpang siur tentang bencana yang yang terjadi.
"Pak Topo secara cepat memberikan berita yang lugas dan bisa cepat diterima," tuturnya.
Budi mendoakan Sutopo meninggal secara khusnul khotimah dan dapat lahir Sutopo-Sutopo baru dalam penginformasian kebencanaan di Indonesia.
Sutopo meninggal dunia ketika sedang dalam pengobatan kanker paru stadium IVB di di Rumah Sakit Kanker Modern St Stamford, Guangzhou, Tiongkok, sekitar pukul 02.00 waktu setempat atau 01.00 WIB pada usia 49 tahun.
Sutopo berangkat ke Guangzhou untuk berobat karena kanker sudah menyebar ke tulang dan organ-organ tubuh lainnya. (OL-2)
BNP segera melaksanakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto dengan melakukan koordinasi lintas kementerian dan lembaga untuk mempercepat penanganan darurat karhutla di Kalimantan Barat.
BNPB meminta warga Kabupaten Flores Timur untuk tidak kembali ke kampung halaman atau kawasan rawan bencana (KRB) menyusul erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Pemerintah Provinsi Kalbar mencatat luas area terdampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut mencapai 1.149,02 hektare, per 31 Mei 2025.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa dan tsunami yang dapat terjadi kapan saja.
Sasaran target OMC pada awan potensial di atas areal gambut yang rawan terbakar, di antaranya di atas lahan gambut di Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjungjabung Timur
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari meminta masyarakat untuk tidak meremehkan tsunami 50 cm akibat gempa Rusia karena tetap bisa membunuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved