Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KETUA Harian Gerakan Pesona Indonesia (Genpi), Suzana Dorothe, mengatakan upaya menggeliatkan kembali sektor pariwisata pascabencana gempa, tsunami dan likuefaksi yang terjadi pada 28 September 2018 bisa melalui festival tenun.
Pascabencana yang memporakporanda sebagian Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala itu, kunjungan wisatawan ke Sulteng terutama ke tiga daerah terdampak bencana tersebut turun drastis. Padahal, tiga daerah itu memiliki pesona alam, kuliner maupun kerajinan tangan yang sangat memukau dan jarang dimiliki daerah lain.
Baca juga: Tombol On-Off Lapar di Otak
Untuk mengembalikan geliat kepariwisataan di Sulteng itu Genpi Sulteng bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Sulteng, Dinas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Palu, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulteng dan sejumlah instansi dan lembaga serta pelaku usaha menggelar Festival Tenun Sulteng 2019 di Taman GOR Kota Palu, Jumat (28/6) hingga minggu (30/6).
"Tujuannya untuk memperkenalkan kembali kain tenun Sulawesi Tengah pascabencana sebagai ajang promosi wisata di Sulteng bahwa kualitas kain tenun di daerah ini bisa disandingkan dengan kain tenun di daerah lain," kata Suzana Dorothe.
Ia yakin festival tersebut dapat menarik minat wisatawan dari dalam maupun luar Sulteng untuk datang dan menikmati pertunjukkan maupun pameran yang digagas dalam ajang itu.
"Mudah-mudahan kegiatan ini dapat menarik minat wisatawan luar daerah untuk datang sekaligus membantu proses pemulihan ekonomi dan pariwisata yang hancur akibat gempa pada 28 September 2018. Dalam festival ini kita juga ingin menunjukkan bahwa kain tenun Sulteng bukan hanya untuk orang tua saja tapi dapat dipakai oleh kaum milenial juga, katanya menambahkan.
Sementara itu Ketua Umum GENPI Sulteng Gio Mandike menyatakan memilih kain tenun sebagai objek utama dalam festival tersebut sebab potensi dan daya pikat yang ada pada kain-kain tenun di Sulteng diyakini dapat merangsang dan menarik minat wisatawan untuk datang dan berkunjung ke Sulteng, baik untuk menikmati panorama alam dan bahari yang ada terutama produk-produk tenun yang merupakan produk lokal di Sulteng.
"Kain tenun di Sulteng ini biasanya hanya dipakai untuk ritual adat, saat acara seperti pesta pernikahan dan hanya diminati orang tua. Kita juga ingin memperkenalkan dengan kaum milenial," ujarnya.
Baca juga: Jaga Habitat Orang Utan
Mengingat, lanjutnya, banyak kaum milenial (anak-anak) muda di Sulteng saat ini cenderung masa bodoh dan kurang peduli dengan warisan budaya yang ada akibat perkembangan media sosial terutama game online.
"Agar kain tenun dijadikan sebagai warisan daerah yang wajib dilestarikan dan diperkenalkan dengan milenial. Di Sulteng yang terkenal kain tenun Donggala," ujarnya. (Ant/OL-6)
Nilai transaksi BBTF 2025 diperkirakan mencapai Rp7,84 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 3% dibanding 2024.
Chiang Rai hadir sebagai destinasi dengan udara sejuk, ketenangan, serta deretan lokasi ikonik yang sarat akan seni dan nilai spiritual.
WAKIL Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty mengapresiasi langkah Presiden Prabowo Subianto yang mencabut izin usaha pertambangan (IUP) empat perusahaan tambang di Raja Ampat
Adanya aktivitas pertambangan di pulau kecil di Raja Ampat, berisiko merusak potensi ekonomi kreatif dan mereduksi kepercayaan dunia terhadap brand pariwisata Indonesia.
Pariwisata jika dirawat dengan baik akan berkelanjutan dan terus menerus ada untuk menyejahterakan masyarakat.
DATA Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan total luas terumbu karang di Indonesia mencapai 2,5 juta hektar. Namun, sekitar 70% atau 1,75 juta hektar dalam kondisi rusak
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved