Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
MENTERI Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita menyalurkan bantuan sosial perlindungan korban bencana banjir di Kabupaten Konawe Utara dan konflik sosial di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), senilai Rp3,7 miliar.
"Bantuan ini merupakan tahap pertama untuk Sultra. Apabila nanti ada kebutuhan tambahan, pemda dapat mengajukannya ke Kementerian Sosial. Saya berharap bantuan yang telah didistribusikan bertahap ini dapat meringankan beban warga," kata Agus saat menyerahan bantuan di Pos Komando Penanggulangan Bencana Sultra di Makorem 143/HO, Kota Kendari, Selasa (12/6).
Dari Rp3,7 miliar bantuan yang dise-rahkan secara simbolis kepada Gubernur Sultra Ali Mazi itu, sebesar Rp1,5 miliar di antaranya untuk bantuan penanganan banjir di Kabupaten Konawe Utara, sedangkan Rp2,2 miliar lagi untuk penanganan konflik sosial di Kabupaten Buton.
Penyerahan bantuan disaksikan Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat, Danrem 143/HO Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto, Wali Kota Kendari Sulkarnain, Kepala Basarnas Kendari Djunaidi, dan Kepala Pelaksana BPBD Sultra Boy Ihwansyah. (Ind/H-1)
Kemensos menghormati keputusan dari para siswa dan orangtuanya meski saat proses rekrutmen sudah ada kesediaan untuk masuk Sekolah Rakyat.
Sekolah Rakyat bukan merupakan program Kemensos, melainkan langsung dari Presiden Prabowo, yang tahun ini diharapkan 100 SR bisa memulai operasional.
Di hadapan para siswa, Gus Ipul sekolah gratis berasrama ini untuk menjangkau anak-anak dari keluarga kurang mampu yang belum terjangkau pendidikan karena keterbatasan biaya.
"Kekuasaan itu kan alat. Alat untuk memperjuangkan saudara-saudara kita yang tertindas, alat untuk memperjuangkan saudara-saudara kita yang masih miskin."
Banyak anak yang sudah putus sekolah ternyata enggan kembali bersekolah, bahkan sebagian sudah melewati usia sekolah dasar.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa belum semua peralatan Sekolah Rakyat berada di masing-masing lokasi karena terkendala pengiriman dan lain sebagainya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved