Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
PEMERINTAH bakal membentuk Komite Vokasi Nasional untuk mengoordinasikan serta mengontrol berbagai kementerian dan lembaga yang ikut serta dalam pengembangan sekolah kejuruan.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M Nasir menyatakan pembentukan komite nantinya akan memperkuat link and match atau kesesuaian pendidikan vokasi dengan kebutuhan industri. Komite diharapkan bisa membuat fokus pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang akan dikebut pemerintah menjadi lebih sinergis.
"Jadi dalam pendidikan vokasi di Indonesia itu memang belum mengikuti kebutuhan. Maka, akan dibentuk komite untuk monitoring pendidikan vokasi supaya sesuai kebutuhan industri," ujar Nasir seusai memberikan kuliah umum di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten, Jumat (10/5).
Ia mengatakan salah satu tugas komite nantinya memantau dan mendorong link and match mulai dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) hingga politeknik. Pihaknya bakal mendorong monitoring dari sisi politeknik.
"Kita pantau politeknik mana yang sudah bekerja sama dengan industri. Kalau sudah bekerja sama kemudian bagaimana dosen yang terlibat, lalu bagaimana traching factory-nya. Langkah-langkah penguatannya kemudian akan lebih terukur," ucapnya.
Baca juga: Pemerintah Tindak Lanjuti Pembentukan Komite Vokasi
Sebelumnya, Presiden Jokowi menginginkan agar pendidikan vokasi dilakukan secara masif oleh seluruh kementerian/lembaga secara sinergis dan berdampak bagi pemenuhan lapangan kerja sesuai kebutuhan industri.
Nasir mengatakan tindak lanjut arahan Presiden telah dilakukan melalui rapat koordinasi yang dipimpin Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK). Meski begitu, belum ditetapkan siapa saja yang akan duduk dalam komite.
"Siapa ketua, penasihat, dan pelaksananya belum ditentukan. Tapi ini menjadi sangat penting dan akan terus dibahas pembentukannya," ucapnya.
Kemenristekdikti telah mewajibkan pendidikan vokasi untuk menerapkan sistem kurikulum berbasis kompetensi serta link and match dengan industri. Fokusnya dengan melakukan revitalisasi politeknik mulai dari kurikulum, penguatan kapasitas dosen, hingga kompetensi mahasiswa sebagai bentuk peningkatan kualitas pendidikan vokasi ke depannya.
Nasir menuturkan pihaknya terus mendorong pelaku industri untuk mendirikan pendidikan vokasi untuk memenuhi kebutuhan industri akan SDM yang kompeten.
Menurutnya, saat ini paling tidak ada sekitar 500 perusahaan besar yang memiliki potensi mendirikan pendidikan vokasi. Jika masing-masing perusahaan mendirikan pendidikan vokasi, masalah tenaga kerja terampil dan sesuai dengan kebutuhan industri diharapkan bisa terpenuhi.(OL-5)
Fokusnya bukan hanya menjual produk, tetapi membangun pengalaman tidur sehat melalui bahan bebas logam berat, desain ergonomis, dan inovasi berkelanjutan.
Perkuat Pasar Indonesia, Cognex Hadirkan Pusat Layanan & Demo Teknologi di Bekasi
Pabrik ini diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan menjadi pusat inovasi industri gula yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
SINERGI antara teknologi dan kesadaran kolektif industri dalam menghadapi tantangan krisis energi dan perubahan iklim dinilai penting.
PAMERAN Indonesia International Electronics and Smart Appliances Expo (IEAE) 2025 kembali digelar pada 6-8 Agustus 2025.
INDUSTRI kosmetik dan skincare tanah air yang terus mencatatkan pertumbuhan positif menjadi alasan bagi para manufaktur maklon melahirkan inovasi bagi UMKM.
Dalam setahun, total ada 6 kali pelatihan yang menyasar murid SMK dan guru produktif.
Peningkatan mutu dosen Vokasi membutuhkan ekosistem yang mendukung, mulai dari pengembangan kompetensi, infrastruktur laboratorium terapan, hingga kolaborasi lintas sektor.
Sebuah lembaga vokasi perfilman, B Film School, berkomitmen melahirkan banyak sumber daya manusia (SDM) di bidang industri perfilman.
Dengan adanya pertumbuhan industri di Jawa Tengah, peluang kerja secara otomatis menjadi sangat banyak.
DUKUNGAN penuh peningkatan kualitas sekolah vokasi untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya menekan angka pengangguran.
Program ini diharapkan mempersiapkan mahasiswa siap kerja dan diterima oleh industri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved