Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PEMERINTAH bakal membentuk Komite Vokasi Nasional untuk mengoordinasikan serta mengontrol berbagai kementerian dan lembaga yang ikut serta dalam pengembangan sekolah kejuruan.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M Nasir menyatakan pembentukan komite nantinya akan memperkuat link and match atau kesesuaian pendidikan vokasi dengan kebutuhan industri. Komite diharapkan bisa membuat fokus pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang akan dikebut pemerintah menjadi lebih sinergis.
"Jadi dalam pendidikan vokasi di Indonesia itu memang belum mengikuti kebutuhan. Maka, akan dibentuk komite untuk monitoring pendidikan vokasi supaya sesuai kebutuhan industri," ujar Nasir seusai memberikan kuliah umum di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten, Jumat (10/5).
Ia mengatakan salah satu tugas komite nantinya memantau dan mendorong link and match mulai dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) hingga politeknik. Pihaknya bakal mendorong monitoring dari sisi politeknik.
"Kita pantau politeknik mana yang sudah bekerja sama dengan industri. Kalau sudah bekerja sama kemudian bagaimana dosen yang terlibat, lalu bagaimana traching factory-nya. Langkah-langkah penguatannya kemudian akan lebih terukur," ucapnya.
Baca juga: Pemerintah Tindak Lanjuti Pembentukan Komite Vokasi
Sebelumnya, Presiden Jokowi menginginkan agar pendidikan vokasi dilakukan secara masif oleh seluruh kementerian/lembaga secara sinergis dan berdampak bagi pemenuhan lapangan kerja sesuai kebutuhan industri.
Nasir mengatakan tindak lanjut arahan Presiden telah dilakukan melalui rapat koordinasi yang dipimpin Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK). Meski begitu, belum ditetapkan siapa saja yang akan duduk dalam komite.
"Siapa ketua, penasihat, dan pelaksananya belum ditentukan. Tapi ini menjadi sangat penting dan akan terus dibahas pembentukannya," ucapnya.
Kemenristekdikti telah mewajibkan pendidikan vokasi untuk menerapkan sistem kurikulum berbasis kompetensi serta link and match dengan industri. Fokusnya dengan melakukan revitalisasi politeknik mulai dari kurikulum, penguatan kapasitas dosen, hingga kompetensi mahasiswa sebagai bentuk peningkatan kualitas pendidikan vokasi ke depannya.
Nasir menuturkan pihaknya terus mendorong pelaku industri untuk mendirikan pendidikan vokasi untuk memenuhi kebutuhan industri akan SDM yang kompeten.
Menurutnya, saat ini paling tidak ada sekitar 500 perusahaan besar yang memiliki potensi mendirikan pendidikan vokasi. Jika masing-masing perusahaan mendirikan pendidikan vokasi, masalah tenaga kerja terampil dan sesuai dengan kebutuhan industri diharapkan bisa terpenuhi.(OL-5)
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus melaksanakan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Pemerintah Amerika Serikat telah menetapkan tarif baru sebesar 19% terhadap produk ekspor asal Indonesia, jauh lebih rendah dari rencana sebelumnya sebesar 32%.
ANGGOTA Komisi VI DPR RI, Rachmat Gobel, sangat mendukung amendemen terhadap Undang-Undang Perlindungan Konsumen.
Obligasi ini dijamin sepenuhnya, tanpa syarat, dan tidak dapat dibatalkan oleh CGIF selaku lembaga penjamin kredit dengan kekuatan finansial tingkat tertinggi (idAAA/stabil).
Tanpa mau belajar dari pengalaman negara lain, kita akan terjerumus ke dalam lubang menganga yang sudah kita ketahui sebelumnya.
Dari sisi fiskal dan makroekonomi, Anggota Komisi XI DPR RI, Puteri Komarudin, mengingatkan bahwa kebijakan ini dapat menghambat target pertumbuhan ekonomi nasional.
Sebuah lembaga vokasi perfilman, B Film School, berkomitmen melahirkan banyak sumber daya manusia (SDM) di bidang industri perfilman.
Dengan adanya pertumbuhan industri di Jawa Tengah, peluang kerja secara otomatis menjadi sangat banyak.
DUKUNGAN penuh peningkatan kualitas sekolah vokasi untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya menekan angka pengangguran.
Program ini diharapkan mempersiapkan mahasiswa siap kerja dan diterima oleh industri.
Perkembangan ekonomi digital nasional, khususnya di sektor jasa keuangan, perlu diimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan talenta-talenta digital yang terlibat di dalamnya.
Rendahnya jumlah mahasiswa vokasi di Indonesia merupakan tantangan yang harus segera dijawab.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved