Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

APDOVI Perkuat Peran Dosen Vokasi dalam Hilirisasi Industri

Syarief Oebaidillah
05/8/2025 13:34
APDOVI Perkuat Peran Dosen Vokasi dalam Hilirisasi Industri
Ilustrasi(Dok Ist)

PERKUMPULAN Profesi Dosen Vokasi Indonesia (APDOVI) ber komitmen memperkuat kontribusi pendidikan vokasi terhadap pembangunan nasional melalui penyelenggaraan Seminar Nasional dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-5, di Gedung Kuliah Bersama (GKB) ,Universitas Negeri Malang (UM) pada awal Agustus 2025.

Mengusung tema besar "Penguatan Dosen Vokasi ke Arah Hilirisasi Industri Menuju Indonesia Emas", kegiatan ini menjadi ruang strategis bagi para akademisi, praktisi industri, dan pemangku kebijakan untuk berdiskusi, berbagi praktik baik, serta merumuskan strategi bersama dalam mendukung hilirisasi riset dan inovasi yang dihasilkan oleh dosen vokasi di Indonesia. Pada pembukaan  diisi sambutan  antara lain Dr. Arman Faslih, selaku Ketua Umum  APDOVI, Prof. Dr. Ir. Sigit Pranowo Hadiwardoyo, DEA selaku Ketua Pengawas APDOVI, dan Prof. Dr. Hariyono, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Malang.

Melalui keterangannyaresmi Dr. Arman Faslih mengutarakan seminar dan Rakernas ke?5 APDOVI menjadi momentum strategis untuk memperdalam diseminasi hasil penelitian dan pengabdian dosen vokasi dari seluruh Indonesia. 

"Forum  ini merupakan wadah penting dalam meningkatkan kompetensi dan kapasitas keilmuan pendidik vokasi, serta memperkuat sinergi antara akademisi dan industri guna menjawab tantangan hilirisasi pendidikan vokasi nasional menuju visi Indonesia Emas 2045," kata Arman Faslih.

Rektor UM Prof.?Dr. Hariyono, M.Pd. mengemukakan kemajuan Indonesia sebagai negara besar hanya dapat dicapai oleh intelektual yang berpikiran besar dan berbudi besar, menjadikan dosen vokasi sebagai ujung tombak penguatan ekosistem pendidikan. Dikatakanya dosen Vokasi perlu memperkuat kontribusi intelektual mereka dalam mendorong akademik yang relevan dengan kebutuhan industri, sehingga menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten  juga adaptif terhadap dinamika sektor vokasi dan hilirisasi industri menuju visi Indonesia Emas 2045.

Dalam sesi Seminar Nasional, tiga narasumber utama tampil memberikan pandangan kritis dan konstruktif mengenai arah kebijakan pendidikan tinggi vokasi dan strategi hilirisasi riset yakni Dr. Beny Bandanadjaja, ST., MT – Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) , Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kemendiktisaintek, yang menekankan pentingnya sinergi kurikulum dan riset terapan dalam mendorong hilirisasi inovasi melalui peran aktif dosen vokasi.

Kemendiktisaintek melalui paparan dalam seminar ini, menempatkan hilirisasi riset sebagai kunci untuk mendorong Indonesia menjadi pusat inovasi global. Transformasi pendidikan tinggi tidak lagi cukup hanya dengan menghasilkan lulusan, namun harus mampu melahirkan inovasi yang berdampak langsung bagi masyarakat, industri, dan negara.

Adik Dwi Putranto, SH., M.HP – Ketua Umum KADIN Jawa Timur menyoroti perlunya jejaring kuat antara dunia pendidikan dan dunia industri agar inovasi yang dihasilkan dapat menjawab kebutuhan pasar secara riil. 
Dr. Muladi, ST., MT – Dekan Fakultas Vokasi UM,memaparkan studi kasus Fakultas Vokasi UM dalam upaya peningkatan kapasitas dosen dan hilirisasi hasil Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Dr. Muladi menggarisbawahi bahwa peningkatan mutu dosen Vokasi membutuhkan ekosistem yang mendukung, mulai dari pengembangan kompetensi, infrastruktur laboratorium terapan, kolaborasi lintas sektor, hingga dukungan regulasi dan insentif dari pemerintah. Serta menekankan pentingnya kompetensi dosen, infrastruktur pendukung, jejaring kolaboratif, serta dukungan institusional dalam menciptakan riset yang berdampak nyata di masyarakat.

Kolaborasi

APDOVI menyadari bahwa hilirisasi produk riset hanya dapat terwujud melalui kolaborasi aktif antara: Dosen dan perguruan tinggi, Dunia industri, Komunitas startup dan inkubator bisnis, Venture capital, Lembaga sertifikasi, serta Asosiasi bisnis terkait. 

Paparan ini sejalan dengan misi Kampus Merdeka dan program Diktisaintek Berdampak, yang mendorong pendidikan tinggi menjadi motor transformasi sosial-ekonomi dan mendukung pencapaian. Selain seminar nasional, kegiatan Rakernas APDOVI ke-5 menjadi ruang konsolidasi organisasi untuk merumuskan program strategis tahun 2025–2026. 

Sidang pleno yang dipimpin Prof. Dr. Ir. Sigit Pranowo Hadiwardoyo, DEA membahas laporan kegiatan dan keuangan periode sebelumnya, serta membahas rencana kerja yang meliputi penguatan kelembagaan, pengembangan SDM, perluasan kemitraan, dan program hilirisasi riset. Sesi rapat kompartemen, kelembagaan, dan bidang pengembangan SDM menghasilkan berbagai rekomendasi strategis yang akan dijalankan secara nasional oleh seluruh pengurus wilayah APDOVI di Indonesia.

Kegiatan Seminar Nasional dan Rakernas Ke-5 sejalan dengan arah kebijakan pemerintah melalui Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI 2024–2029, yang antara lain menargetkan penguatan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing global bangsa. APDOVI berharap kegiatan ini dapat menjadi pemicu bagi seluruh dosen Vokasi di Indonesia untuk lebih aktif berinovasi, menjalin jejaring strategis, dan menghasilkan karya nyata yang mendukung pencapaian Indonesia Emas 2045.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya