Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Cegah Potensi Fraud, BPJS Kesehatan Gandeng ICW

Indriyani Astuti
14/3/2019 16:51
Cegah Potensi Fraud, BPJS Kesehatan Gandeng ICW
(rri.co.id)

BADAN Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan melibatkan pengawasan dari lembaga independen masyarakat yakni Indonesia Corruption Watch (ICW) terkait potensi penyelewengan (fraud) dalam implementasi program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman yang dilakukan Direktur Kepatuhan Hukum dan Hubungan Antarlembaga BPJS Kesehatan Bayu Wahyudi dan Koordinator Indonesia Corruption Watch Adnan Topan Husodo di Kantor Pusat BPJS Kesehatan, Kamis (14/3).

Adapun ruang lingkup nota kesepahaman mencakup koordinasi terkait potensi fraud pada program JKN-KIS dan intensifikasi sosialisasi program JKN-KIS.

"ICW akan menjadi mitra strategis BPJS Kesehatan dalam melakukan pengawasan terhadap jalannya pelayanan kesehatan di lapangan," ujar Bayu.

Baca juga: BPJS Kesehatan Luncurkan Data Sampel

Terkait temuan dugaan fraud di lapangan, ICW diharapkan dapat melakukan konfirmasi kepada BPJS Kesehatan terlebih dulu sehingga bisa bersama-sama memverifikasi keabsahan temuan sebelum dibuka kepada publik.

Ia menambahkan, untuk membantu menekan angka potensi timbulnya fraud/kecurangan dari pihak tidak bertanggung jawab, sosialisasi antikecurangan program JKN-KIS harus digalakkan kepada peserta JKN-KIS, pemangku kepentingan, pemberi layanan kesehatan dan seluruh lapisan masyarakat. Untuk itu, diperlukan juga dukungan dari seluruh masyarakat dan khususnya ICW sebagai mitra BPJS Kesehatan.

Koordinator ICW Adnan Topan Husodo mengatakan celah-celah potensi fraud dapat terjadi di bidang kesehatan, khusus program JKN-KIS. Ia menyebut dana kapitasi yang dibayarkan pada fasilitas kesehatan patut diawasi. Pasalnya terdapat sejumlah temuan kapitasi riskan diselewengkan oleh kepala daerah ataupun fasilitas kesehatan sebagai pengguna.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya