Ambil Lokasi Syuting di Melbourne, Ibadah dan Cinta Siap Tayang Awal 2026

Media Indonesia
18/7/2025 06:27
Ambil Lokasi Syuting di Melbourne, Ibadah dan Cinta Siap Tayang Awal 2026
Ilustrasi(Dok Ist)

IBADAH dan Cinta menjadi produksi keempat rumah produksi Multi Buana Kreasindo (MBK) dan Sinemata Productions. Kerja sama produksi ini sudah menghasilkan film siap tayang seperti, Pengin Hijrah (rilis Oktober 2025), The Bell: Panggilan untuk Mati, dan Ghost Soccer: Bola Mati, film komedi horor yang melibatkan Shin Taeyong sebagai cameo.

Ibadah dan Cinta (IDC) juga menjadi film keempat dari produksi kerja sama di bawah bendera Sinemata Buana Kreasindo (SBK) Productions. Seperti tiga film sebelumnya yang mengambil lokasi produksi di Tashken, Bukhara, Samarkan, Belitung, dan Bogor, film Ibadah dan Cinta pun memilih salah satu lokasi produksi di Melbourne, Australia.

“Beberapa titik lokasi di Melbourne, belum pernah hadir di film-film Indonesia. Di antaranya adalah dataran tinggi Grampians (tiga jam dari Melbourne),” jelas Produser Film IDC Rendy Gunawan, seusai acara tasyakuran produksi film IDC, di Jakarta, Kamis (17/7).

Ia menerangkan lokasi eksotis dan secara visual menawan menjadi latar lokasi yang akan memperkuat cerita film Ibadah dan Cinta. Lokasi lain di antaranya ialah Port campbell dan Twelve Apostles. 

"Melbourne bukan sekadar keeksotikannya dipilih sebagai lokasi produksi, tetapi kota ini menghadirkan nuansa kuat dalam mendukung cerita sang tokoh utama. Termasuk semangat dan benang merah cerita. Ada kisah tentang gap atau perbedaan budaya yang dihadirkan dan menjadi problematik di film drama romantis religi yang disutradarai Jastis Arimba ini," terang Rendy.

Dia melanjutkan film ini mengisahkan anak muda Australia, Rico, yang juga keturunan Indonesia, mengikuti sahabatnya yang sudah selesai studinya.
Ia merasa menjadi lelaki asing setelah melihat kehidupan tradisi pesantren yang kuat. Ia juga bertemu dengan Santun, perempuan yang mampu menggetarkan hatinya dan jatuh cinta.

Keduanya merasa memiliki problem sama, yaitu menghadapi kekerasan hati sang Bapak. Pada akhirnya bahwa memperjuangkan cinta apapun bentuknya, hakikatnya adalah bagian dari perjalanan ibadah yang harus dilewati, bukan dihindari.
Film ini antara lain dibintangi oleh Indah Permatasari (Santun), Achmad Megantara (Rico), Mathias Muchus (Kiai Umar), Elma Theana (Nyai Umar), dan Jamie Aditya (ayah Rico).

Untuk lokasi pesantren, tim produksi SBK memilih Pesantren Darunnajah, Cipining, Leuwiliang, Bogor, sebagai pilihan lokasi produksi. Termasuk beberapa titik lokasi produksi di Tapos, Bogor, Cigombong, dan Sukabumi. Ibadah dan Cinta akan menyelesaikan proses produksinya dalam 25 hari.
“Kami ingin menuntaskan produksi film ini semenarik mungkin. Karena target kami bisa tayang di awal 2026,” ungkap Rendy.

Menurut dia, workshop selama 12 hari menjadi modal memberikan sentuh chemistry bagi pemain dan dialog yang bernas di setiap adegan.

"Skenario yang kuat, pemain dan karakter yang solid, serta lokasi produksi menawan, menjadi awal perjalanan film Ibadah dan Cinta dalam memberi khasanah hiburan bagi penonton film Indonesia. Ibadah dan Cinta juga menawarkan warna berbeda dalam mengemas cerita religi menjadi film menghibur, sebagai tontonan dan tuntutan," tutup Rendy. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya