Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
KABAR terbaru datang dari Kos Atos, band asal Kota Malang yang telah merilis single baru berjudul Si Alan, OTW.
Lagu ini bercerita tentang fenomena sosial sehari-hari, umum terjadi di setiap lingkar pertemanan, biasanya di lingkungan itu akan ada satu orang (atau lebih) yang terkenal dengan kebiasaannya datang terlambat.
“Kadang, sudah janjian jauh-jauh hari, sudah diingatkan berkali-kali, tapi tetep aja dia datang terakhir—kadang bahkan acara hampir selesai. ketika ditanya keberadaannya, jawaban keramat pun keluar balasan Otw, Bro!" ucap Mukti, vokalis Kos Atos
OTW, atau on the way dan ‘Ngaret’ atau suka datang terlambat semacam paket lengkap dari budaya tak tertulis di Indonesia. Istilah “jam karet” bukanlah hal asing di telinga, ketika seolah-olah waktu bisa ditarik-ulur seperti karet.
Budaya ini menjamur dalam berbagai aktivitas, mulai dari pertemuan informal antarteman, rapat kantor, hingga acara resmi sekalipun. Kebiasaan itu semacam dibiasakan secara kolektif dan ditoleransi dalam hubungan sosial, masyarakat cenderung lebih memaklumi keterlambatan sebagai bagian dari sikap santai dan fleksibel.
Namun, ketika hal ini menjadi kebiasaan yang merugikan orang lain, toleransi tersebut berubah menjadi rasa jengkel dipihak lain.
“Ngomongnya OTW, tapi masih santai-santai, sebats, masih belum siap dan lain sebagainya, tapi sebetulnya ketika dia sengaja begitu, dia sudah menjadi agen dari budaya ‘ngaret’ yang tak tertulis itu," kata Risandy
Untuk proses kreatif produksi, Kos Atos secara kolektif sebagai tim bersama-sama dalam produksi lagu baru ini. Di kepenulisan lirik lagu ini, Vigil Kristologus, Fajar Sandy dan Mukti Irianto menjadi tiga serangkai mengumpulkan puzzle-puzzle lirik yang mereka angkat dari fenomena sosial ‘Ngaret’ tadi.
“Untuk produksi, kita juga dibantu Glorian, pianis asal Kediri yang mengisi part-part di lagu ini. Selebihnya yang baru adalah tambahan-tambahan instrument yang tidak biasa seperti Fajar Sandy yang banyak menggunakan Instrument Gitar elektrik dalam isiannya," ujar Risandy, Music Director
Sedang posisi Music Eengineer ada Eka Catra yang dibantu Risandy sebagai Director dari lagu baru Kos Atos Si Alan, OTW. Ramuan terakhir lagu ini di Mixing oleh dan Mastering di Creatorix Studio Malang oleh Eka dan Rio Armand.
Lagu baru dari Kos Atos berjudul Si Alan, OTW ini dilepas dan bisa dinikmati melalui Digital Music Platform seperti Apple Music, Spotify, Joox, Deezer dan sejenisnya sejak 27 Juni 2025. (Z-1)
Hancur dari Tears Don't Lie bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya — bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya.
Program musik Main-Main di Cipete sendiri telah menjadi ajang mingguan yang rutin digelar setiap Senin malam di Casatopia Cafe.
Secara musikal, lagu The Circle dari Rivers of Avalon disusun untuk merepresentasikan emosi dan kesedihan mendalam karena kehilangan ikatan yang kuat.
Ide Witch Hunt, menurut PB Glas, berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.
Radwimps juga telah membagikan penampilan live studio untuk Tamamono, lagu soundtrack utama dari drama NHK Anpan yang kini dapat disaksikan melalui kanal YouTube Radwimps.
Penyanyi dan penulis lagu Michael Clifford dari 5 Seconds of Summer resmi merilis single terbarunya berjudul Kill Me For Always, hasil kolaborasi dengan Porter Robinson
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved