Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
RANDA Oktovandy, solois asal Jakarta kembali menyapa penggemarnya dengan single terbarunya yang berjudul Labil. Kali Ini, Randa berkolaborasi dengan penyanyi perempuan berbakat Frietsa Rianty, yang biasa disapa FE, dalam lagu terbaru mereka Labil.
Lagu ini menyuguhkan kisah cinta yang dekat dengan kenyataan rumit, penuh emosi, tapi tetap menyimpan rasa sayang terhadap pasangannya.
Labil bukan sekedar lagu cinta. Lagu ini membingkai kondisi yang sering terjadi dalam hubungan.
"Ketika cinta datang bersamaan dengan amarah, kekecewaan, dan rasa campur aduk terhadap pasangan, kadang kita mau mengakhiri hubungan, tapi setelah dipikir, rasa sayangnya ternyata lebih besar" ujar Randa dan Frietsa.
Dibalut dengan aransemen pop folk dengan sentuhan nuansa ceria yang elegan, Labil menonjolkan harmonisasi dua vokal dari Randa dan Frietsa yang saling melengkapi dan mengisi satu sama lain.
Perpaduan suara keduanya menggambarkan dua sisi dari hubungan yang sama-sama bergelut dengan perasaan, namun tetap saling mencintai dan melengkapi.
Lagu yang sebenarnya ditulis oleh Randa dari 2018 ini diambil dari kisah nyata seorang teman yang pernah curhat dengannya dan belum sempat diproduksi sampai akhirnya Randa bertemu dengan CatNClaw dan bersama dengan CatNClaw akhirnya lagu ini mulai diproduksi yang langsung diproduseri oleh salah satu talent dari CatNClaw yaitu Rio Adiwardhana yang memang seorang penyanyi, produser, dan komposer yang sudah banyak menciptakan lagu untuk dirinya maupun penyanyi lain.
Melalui proses kurang lebih dua bulan, bersama CatNClaw dan Rio Adiwardhana, akhirnya lagu ini selesai diproduksi dan bisa kita dengarkan di semua layanan Digital Streaming Platform dan video liriknya bisa dilihat di channel Youtube CatNClaw. (Z-1)
Lagu Soulless Blues dari Arya Novanda dan Gugun Blues Shelter bertutur tentang pergeseran cara manusia dalam menjalani hidup dan bermusik pada era serba cepat dan instan.
Sebuah karya dari Laleilmanino yang dibuat khusus untuk Namira yang juga merepresentasikan apa yang sedang dirasakan oleh penyanyi kelahiran 13 November itu.
Hadirnya Biarkan menjadi salah satu momen yang cukup monumental bagi Sadchurro, karena ini menjadi kali pertama baginya untuk menulis lirik serta bernyanyi dalam bahasa Indonesia.
Single 80 km/h dari Petra Sihombing menggambarkan titik langka dalam hidup ketika semua terasa berjalan dalam tempo yang tidak terburu-buru.
Melalui Lover Girl, Laufey mengajak pendengarnya menyelami rasa sepi saat merindukan seseorang yang kita cintai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved