Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
TRIPOV, trio pop asal Jakarta yang terbentuk pada 2021, kembali menunjukkan eksistensi mereka di belantika musik Indonesia. Beranggotakan Jilie Kezia (vokalis), Evan Asher (gitaris), dan Yoga Bagaspati (basis), Tripov mulai dikenal luas setelah merilis single So Easy (2022), yang menjadi soundtrack film populer Jalan yang Jauh, Jangan Lupa Pulang karya Angga Dwimas Sasongko. Lagu tersebut bukan hanya memperkuat momen emosional dalam film, tetapi juga memperkenalkan warna musik Tripov yang lembut, jujur, dan menyentuh hati.
Setelah itu, mereka merilis album debut Honest Opinions pada Mei 2023 — sebuah eksplorasi lintas genre yang memadukan pop ceria, R&B mengalir, lo-fi santai, hingga folk hangat dan reflektif. Album ini memperlihatkan keberanian Tripov untuk terus bereksperimen dan menyampaikan suara mereka secara otentik.
Usai jeda yang cukup panjang, Tripov membuka babak baru di 2025 dengan merilis single comeback M.I.A, sebuah track enerjik dan catchy yang memadukan kekacauan dan kegembiraan dalam satu tarikan napas.
Kini, mereka hadir kembali dengan single kedua berjudul Twenties, sebagai bagian dari perjalanan menuju album terbaru mereka: Sugar Coating Inc.
Twenties adalah representasi dari fase emosional yang akrab bagi siapa pun yang menjalani usia dua puluhan — masa yang dipenuhi keraguan, kegelisahan, dan pencarian arah hidup.
Lagu ini menghadirkan pop catchy yang dibalut dengan lirik satir dan reflektif, menjadikannya sebuah karya yang terasa sangat personal sekaligus universal.
Terinspirasi dari atmosfer emosional ala Paramore dan Olivia Rodrigo, Twenties adalah lagu yang bisa dinyanyikan lantang di konser, atau didengarkan sendiri saat larut malam dalam keheningan.
Diproduseri oleh basis Yoga Bagaspati, aransemen lagu ini sengaja dibuat penuh, raw, dan tetap terkendali — mencerminkan dinamika dan kekacauan khas usia 20-an.
“Soalnya, emang gitu kan rasanya umur 20-an — berisik, bingung, tapi somehow jalan terus,” ujar Yoga.
Evan Asher, sang gitaris, menambahkan, “Lagu ini tentang orang-orang yang punya keinginan besar untuk sukses, tapi tiap malam kepikiran terus, overthinking segala hal. Pengen terus maju, tapi nggak tahu pasti arahnya ke mana. Dan jujur, kami ngerasa banget ada di fase itu juga.”
Melalui bait seperti “I’m panicking in my twenties / Another year, same old party / A quarter-life brainless crisis / It’s crazy 'cause I’m in my twenties,” lagu ini menangkap perasaan ketika harapan dan kenyataan terus-menerus berbenturan, hingga pada akhirnya seseorang hanya bisa pasrah mengikuti arus kehidupan.
Tidak ada peta yang pasti, tidak ada jawaban yang jelas yang ada hanya upaya untuk bertahan, mencari arah, dan mencoba tetap waras di tengah tekanan ekspektasi, baik dari diri sendiri maupun lingkungan sekitar.
“Lagu ini sangat dekat dengan realitas yang kami alami. Di usia segini, ada tekanan untuk terlihat mapan, punya pekerjaan yang oke, hubungan yang stabil, dan arah hidup yang jelas. Tapi kenyataannya, banyak dari kita masih merasa bingung dan cuma bisa jalan mengikuti arus. Dan itu nggak apa-apa. Twenties adalah pelukan hangat untuk semua kekacauan, ketidakpastian, dan kegelisahan yang datang di usia 20-an,” ungkap Jilie Kezia, sang vokalis.
Lebih dari sekadar single, Twenties adalah refleksi suara generasi yang sedang bertumbuh — generasi yang jenuh dengan tuntutan kesempurnaan, tetapi tetap belajar bertahan dalam prosesnya.
Single ini merupakan bagian dari rangkaian menuju album kedua Tripov, Sugar Coating Inc. — sebuah proyek yang disebut sebagai karya paling jujur dan personal mereka sejauh ini.
Album ini akan menghadirkan berbagai sisi dari masing-masing personel: dari yang lelah, nekat, galau, hingga yang tetap ingin mencoba lagi.
Lewat album ini, Tripov mengajak pendengarnya untuk menerima bahwa proses pencarian jati diri tidak selalu manis — kadang absurd, tapi tetap indah.
Album Sugar Coating Inc. dijadwalkan rilis dalam waktu dekat, dan siap menjadi perjalanan emosional yang relevan, menyentuh, dan terasa dekat bagi siapa pun yang sedang belajar menjadi dirinya sendiri. (Z-1)
Musik bisa merangsang area otak seperti lobus temporal untuk pendengaran, lobus frontal untuk emosi, cerebellum untuk koneksi motorik.
Dalam kurun waktu 1 tahun sejak 2024, projek musik The Xoolah telah memproduksi banyak musik cover dalam beberapa platform media sosial.
Memasuki tahun ketiga pelaksanaannya, festival ini akan menghadirkan sejumlah musisi papan atas Indonesia, antara lain Slank, Ari Lasso, Tiara Andini, Kotak dan Whisnu Santika.
Menurut sejumlah penelitian, musik bisa dikenalkan kepada anak dari usia di bawah enam tahun.
Anthem ini dirilis saat VCT Pacific bersiap memulai Stage 2 season ini, yang akan berpuncak pada Roadshow Grand Final di Jepang untuk pertama kalinya.
Dalam kurun waktu 1 tahun sejak 2024, projek musik The Xoolah telah memproduksi banyak musik cover dalam beberapa platform media sosial.
Lagu Apa yang Kau Sebut Rumah? dari Caecilia menceritakan perspektif seorang anak yang terjebak dalam kehancuran keluarganya.
Bersamaan dengan perilisan single Remember!, Se So Neon juga mengumumkan album terbaru mereka bertajuk Now, akan segera dirilis pada 15 Agustus 2025.
Lagu Sudah Biasa dari Badai Sampai Sore menggambarkan fase di mana segalanya terasa otomatis, bukan lagi soal pilihan, melainkan soal bertahan.
Di pertengahan 2025 ini, Laura Pradipta (vokal) memutuskan untuk hiatus dari ArumtaLa dalam waktu yang tidak bisa ditentukan sehingga duo itu tinggal menyisakan Arini Kumara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved