Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
APA yang tersisa dari hidup yang hanya diisi hiburan dan kejaran kosong? Warluth tidak menawarkan jawaban mutlak, tapi mereka mengajak kita untuk berhenti sejenak, dan berpikir ulang: Apakah benar ini semua hanya permainan?
Lewat single keduanya yang bertajuk 32, band alternatif ini membawa napas baru dari bawah tanah, bukan untuk membakar emosi, tapi untuk menyalakan kesadaran.
Terinspirasi dari Surah Al-An’am ayat 32, lagu ini adalah seruan lembut namun menusuk: bahwa hidup di dunia bukanlah akhir dari segalanya, dan sering kali kita tersesat bukan karena gelapnya jalan, tapi karena redupnya arah berpikir.
Dalam 32, Warluth menabrakkan spiritualitas, adab, dan logika ke dalam ruang musik yang mentah dan jujur.
Ini bukan sekadar track yang bisa lewat di playlist, ini semacam doa, perlawanan, dan renungan yang dibalut dalam distorsi dan dinamika. Sebuah suara untuk mereka yang haus makna di tengah bisingnya dunia dengan distraksi permanennya.
Diproduksi oleh tangan-tangan yang tidak asing dengan keresahan: Fahmi Yanen, Handi Zahrasatria Adhi, dan Irvan Jousep, dengan sentuhan akhir audio mixing & mastering dari Pandu Fuzztoni dan visual cover dari jepretan mata tajam Deny, 32 hadir sebagai hasil karya yang dibangun bukan dari ambisi pasar, tapi dari kebutuhan jiwa.
Ini bukan hanya lagu. Ini adalah ajakan untuk pulang kepada nilai, kepada kesadaran, kepada hidup yang lebih utuh. 32 telah hadir di semua platform musik digital favoritmu mulai Jumat (23/5).
Ambil waktumu. Dengarkan. Renungkan. Mungkin ini bukan lagu yang kamu cari, tapi bisa jadi ini lagu yang kamu butuhkan. (Z-1)
Musik memainkan peran penting dalam perkembangan anak, tidak hanya sebagai sarana hiburan tetapi juga sebagai alat edukatif dan terapeutik.
Lagu Apa yang Kau Sebut Rumah? dari Caecilia menceritakan perspektif seorang anak yang terjebak dalam kehancuran keluarganya.
Bersamaan dengan perilisan single Remember!, Se So Neon juga mengumumkan album terbaru mereka bertajuk Now, akan segera dirilis pada 15 Agustus 2025.
Dengan perilisan album Fortune, Karnamereka berharap bisa berbagi cerita tentang perjuangan, harapan, dan nilai persahabatan kepada para pendengarnya.
Lagu Sudah Biasa dari Badai Sampai Sore menggambarkan fase di mana segalanya terasa otomatis, bukan lagi soal pilihan, melainkan soal bertahan.
Menggandeng sejumlah penyanyi seperti Hanin Dhiya, Shanna Shannon, dan Shakira Jasmine, mini album Stevan Pasaribu ini menyuguhkan total enam lagu.
Di pertengahan 2025 ini, Laura Pradipta (vokal) memutuskan untuk hiatus dari ArumtaLa dalam waktu yang tidak bisa ditentukan sehingga duo itu tinggal menyisakan Arini Kumara.
Lewat Teman Sejati?, Jenaka Mahila mengajak penikmat musik untuk merenungi arti sebenarnya dari sebuah persahabatan.
Bagi Prass, pengalaman ini membuat proses penulisan lagunya menjadi lebih ‘mindful’ dan percaya diri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved