Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Gadis 16 Tahun Alami Gangguan Pernapasan Usai Berteriak di Konser One Direction

Thalatie K Yani
13/2/2025 13:18
Gadis 16 Tahun Alami Gangguan Pernapasan Usai Berteriak di Konser One Direction
Ilustrasi - konser One Direction(Instagram)

SEORANG gadis berusia 16 tahun dari Texas mengalami kesulitan bernapas yang serius setelah menghadiri konser One Direction. Kejadian tersebut memicu diagnosis langka oleh tim medis, yang menyebutnya sebagai akibat dari berteriak keras selama acara tersebut.

Pasien mengunjungi ruang gawat darurat keesokan harinya dengan keluhan sesak napas. Meskipun tenggorokannya tidak terasa sakit dan tidak ada nyeri dada, kondisi pernapasannya menunjukkan kelainan. 

Dengan riwayat diabetes tipe 1 dan tanpa masalah paru-paru sebelumnya, dokter melakukan pemeriksaan fisik dan menemukan suara 'crepitus' atau berderak di leher dan dada pasien, yang merupakan indikasi gelembung udara yang terperangkap di bawah kulit.

Diagnosis Medis Unik

Pemeriksaan lebih lanjut dengan X-ray mengungkapkan adanya udara yang terperangkap di area tenggorokan, antara paru-paru dan dinding dada, serta di sekitar jantung, yang menandakan adanya pneumotoraks (kolaps paru-paru), pneumomediastinum, dan pneumoretrofaring. Ketiga kondisi ini jarang ditemukan secara bersamaan pada pasien yang tidak memiliki masalah paru-paru sebelumnya.

Meskipun kondisi ini lebih sering dikaitkan dengan infeksi pernapasan, asma, atau perubahan tekanan udara mendadak, berteriak keras selama konser pop adalah penyebab yang belum pernah dilaporkan sebelumnya dalam literatur medis.

Perawatan dan Pemulihan

Pasien tersebut dirawat di rumah sakit dengan alat bantu pernapasan yang memberikan 100% oksigen melalui masker. Setelah observasi dan X-ray lanjutan, kondisi pasien tidak memburuk, dan dia akhirnya diperbolehkan pulang. Setelah pulang, pasien tidak memerlukan perawatan lebih lanjut.

Keunikan Kasus ini

Dokter menyatakan kasus ini sangat langka, mengingat keterlibatan simultan dari ketiga kondisi paru-paru tersebut, yang disebabkan aktivitas fisik ekstrem, seperti berteriak keras selama konser. Para dokter menyarankan berteriak keras dalam acara besar seperti konser pop harus ditambahkan ke dalam daftar pemicu yang dapat memengaruhi kesehatan paru-paru, selain aktivitas fisik berat lainnya.

Melalui laporan kasus ini, para profesional medis berharap untuk memperluas pengetahuan tentang potensi risiko kesehatan yang terkait dengan berteriak keras, terutama bagi remaja dan mereka yang tidak memiliki riwayat masalah paru-paru. (Live Science/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya