Yu Hyunk dari Penggemis di Korea Utara ke Panggung K-pop

Thalatie K Yani
11/2/2025 11:25
Yu Hyunk dari Penggemis di Korea Utara ke Panggung K-pop
Yu Hyuk, yang pernah mengemis di jalanan Korea Utara, kini bersiap debut sebagai idol K-pop di Amerika Serikat bersama boy band 1Verse.(Media Sosial X)

YU Hyuk masih berusia 9 tahun saat ia mengemis di jalanan Hamgyong Utara, Korea Utara yang berbatasan dengan Tiongkok dan Rusia. 

Tidak hanya itu, ia melakukan berbagai pekerjaan untuk tentara dan menjual jamur hasil foraging. Bahkan ia pernah mencuri kotak makan siang yang tidak diawasi, ternyata sekepal nasi basi. 

Semuanya dianggap sebagai bagian kehidupan keseharian bagi masyarakat Korea Utara. Meski fokus bertahan hidup, ia tetap bermimpi.  Pemuda berusia 25 tahun itu akan debut di Amerika Serikat sebagai anggota boy band K-pop.

Dari Jalanan ke Dunia Rap

Hyuk lahir di desa tepi laut di Kabupaten Kyongsong. Ia dibesarkan ayah dan neneknya, setelah orang tuanya bercerai ketika ia berusia empat tahun. Ibunya melarikan diri ke Korea Selatan dan berupaya mengajaknya. Hyuk menolak karena ia dekat dengan ayahnya dan tidak ingin meninggalkannya.

Keluarganya awalnya "tidak terlalu miskin," tetapi situasi memburuk setelah perceraian. Ayahnya tidak ingin bekerja, dan neneknya sudah terlalu tua, sehingga Hyuk harus bertahan hidup sendiri.

Pada 2013, Hyuk melarikan diri dari Korea Utara. Perjalanannya ke Korea Selatan memakan waktu berbulan-bulan, melewati beberapa negara. Ia memilih untuk tidak mengungkap detail rutenya karena khawatir dapat membahayakan calon pembelot lainnya.

Setelah tiba di Selatan, ia tinggal bersama ibunya selama setahun sebelum pindah ke asrama dengan dukungan finansial dari ibunya. Sayangnya ia kesulitan beradaptasi dengan sistem pendidikan Korea Selatan, dan hampir tidak lulus sekolah dasar. 

Menulis menjadi satu-satunya pelariannya. Ia mulai menulis puisi pendek yang menyinggung kehidupannya di Korea Utara. "Saya tidak bisa secara terbuka menceritakan pengalaman saya, tetapi saya tetap ingin mencatatnya," katanya.

Awalnya, ia berpikir ceritanya tidak akan dipahami orang lain. Namun, teman-teman dan guru di klub musik sekolahnya mendorongnya hingga ia menemukan kecintaannya pada rap.

Musik adalah sebuah kemewahan di masa kecilnya, apalagi K-pop yang hampir tidak pernah ia dengar. Namun, ia mulai menuangkan perasaannya tentang kesepian dan kerinduannya pada ayahnya ke dalam musik. Ia menyebut dirinya sebagai “yang paling kesepian di antara yang kesepian” dalam lirik lagu Ordinary Person, yang ia ciptakan untuk album debut band-nya.

Hyuk lulus SMA pada usia 20 tahun. Setelah itu, ia bekerja paruh waktu di restoran dan pabrik untuk menghidupi dirinya sendiri.

Keberuntungannya berubah tahun 2018 ketika ia tampil dalam program TV edukatif. Latar belakang uniknya dan bakat rap-nya menarik perhatian produser musik Michelle Cho, mantan eksekutif SM Entertainment. Ia menawarkan Hyuk tempat di agensinya, Singing Beetle.

"Saya tidak langsung percaya pada Michelle selama hampir setahun karena saya pikir dia hanya menipu saya," ujar Hyuk, menambahkan para pembelot sering menjadi target penipuan di Korea Selatan.

Perlahan ia menyadari Michelle "menginvestasikan terlalu banyak waktu dan uang" untuk sekadar penipuan.

Menjadi Trainee K-pop

Meski berbeda dengan Hyuk, Kim Seok, 24, juga melarikan diri dari Korea Utara dan tiba di Selatan pada 2019. Berasal dari keluarga yang relatif lebih sejahtera, Seok tinggal di dekat perbatasan Tiongkok dan memiliki akses ke K-pop serta drama Korea melalui USB dan kartu SD yang diselundupkan.

Michelle Cho menggambarkan Hyuk dan Seok sebagai "kanvas kosong". Cho mengatakan belum pernah melatih trainee seperti mereka sebelumnya. "Mereka benar-benar tidak memahami budaya pop," ujar Michelle.

Daya tahan mereka dalam menghadapi tantangan fisik membuat Michelle kagum. Dengan gigih, mereka berlatih tarian selama berjam-jam. Selain musik dan tari, mereka juga dilatih dalam etika dan cara berbicara untuk persiapan wawancara media.

"Awalnya, ketika seorang pelatih bertanya mengapa mereka melakukan sesuatu, mereka hanya menjawab, 'Karena Anda menyuruh saya sebelumnya'," kata Michelle.

Namun, setelah lebih dari tiga tahun, Hyuk mengalami kemajuan luar biasa.

"Sekarang, Hyuk mempertanyakan banyak hal. Misalnya, jika saya meminta dia melakukan sesuatu, dia akan bertanya 'Kenapa? Mengapa ini perlu?' Kadang-kadang saya menyesal mengajarinya begitu banyak," kata Michelle sambil tertawa.

Mimpi Besar untuk Masa Depan

Boy band mereka, 1Verse (dibaca universe), terdiri dari lima anggota: Hyuk, Seok, Aito dari Jepang, serta Kenny dan Nathan yang merupakan keturunan Asia-Amerika. Mereka akan menjadi boy band K-pop pertama yang debut dengan pembelot Korea Utara.

Debut mereka akan dilakukan di AS tahun ini, dengan harapan dapat menarik lebih banyak penggemar di sana. Bagi Hyuk, harapan terbesarnya adalah agar orang-orang di Korea Utara suatu hari nanti bisa mendengar lagunya. 

Aktivis hak asasi manusia sering kali mengirimkan selebaran dan USB berisi konten budaya Korea Selatan ke Korea Utara menggunakan balon dan botol, sehingga impiannya bukanlah sesuatu yang mustahil. Namun, Hyuk juga berhati-hati.

Agar tidak dianggap sebagai pengkritik vokal Korea Utara, ia menyebut negaranya sebagai "bagian atas" dalam wawancara dan menghindari menyebut nama pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Sejak 2020, Kim Jong Un semakin memperketat larangan terhadap masuknya budaya K-pop ke Korea Utara. Menonton dan mendistribusikan konten semacam itu kini dianggap sebagai kejahatan yang dapat dihukum mati.

Tahun lalu, BBC Korea memperoleh video langka yang diduga diambil pada 2022, menunjukkan dua remaja dijatuhi hukuman 12 tahun kerja paksa karena menonton dan mendistribusikan drama Korea.

Menurut seorang akademisi, jika musik 1Verse menjadi terkenal, hal itu bisa menimbulkan "kehebohan" di Korea Utara.

"Jika seorang pembelot Korea Utara secara terbuka merangkul identitasnya dan menjadi aktivis kelas dunia, itu akan mengguncang Korea Utara," kata Ha Seung-hee dari Institut Studi Korea Utara, Universitas Dongguk.

Namun, bagi Hyuk, motivasi utamanya adalah membuktikan bahwa para pembelot bisa sukses.

"Banyak pembelot melihat perbedaan besar antara mereka dan idol K-pop. Karier ini hampir tidak pernah menjadi pilihan bagi kami," katanya.

"Jadi, jika saya berhasil, pembelot lainnya mungkin akan terdorong untuk bermimpi lebih besar. Itu sebabnya saya berusaha sekeras mungkin." (BBC/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya