Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
FOR Revenge, grup musik rock alternatif asal Bandung, melengkapi proyektor star karya akustik mereka dengan menggaet More on Mumbles menghadirkan versi akustik dari single Semula.
Grup band yang digawangi Moch Boniex Nurwega, Arief Ismail, Izha Muhammad, dan Archims Pribadi itu memang sengaja memilih partner kolaborasi More on Mumbles karena tertarik dengan karakter suara Lintang, vokalis More on Mumbles.
Dalam siaran pers, dikutip Selasa (7/1), Semula-Acoustic hadir melengkapi keinginan for Revenge untuk bisa menunjukkan sisi lain dari musik mereka agar penikmat musik-musik akustik yang mungkin sebelumnya tidak pernah mendengar for Revenge bisa ikut menikmati karya mereka.
Dalam kolaborasi ini, Boniex menyanyikan Semula dengan penyesuaian karakter suara yang lebih lembut menyesuaikan dengan aransemen
yang dilakukan.
Lagu kolaborasi bernuansa baru ini juga spesial karena menjadi single terakhir yang dilepas menjelang perilisan EP baru for Revenge, Sebelum Merayakan, yang dijadwalkan hadir pada 18 Januari 2025.
Semula-Acoustic juga melengkapi proyek akustik yang sebelumnya sudah dirilis pada akhir 2024 oleh for Revenge, terdiri dari dua karya yaitu Penyangkalan dan Sadrah.
Khusus untuk lagu Sadrah, for Revenge tidak sendirian karena berkolaborasi dengan Meiska dan keterlibatan Meiska sendiri rupanya sudah terjadi jauh sebelum ide akustik ini tercetus.
Hal itu terjadi karena for Revenge dan Meiska sudah pernah menyanyikan lagu Sadrah bersama-sama di sebuah acara dan mendapatkan respons yang sangat positif.
Karena itu, tim label dan for Revenge pun memilih untuk meneruskan kolaborasi tersebut hingga ke versi akustik ini.
Single akustik for Revenge, Semula - Acoustic, karya kolaborasi for Revenge dan More on Mumbles kini sudah bisa dinikmati di berbagai platform musik digital di Indonesia. (Ant/Z-1)
Melalui single Detik Menit, Sabarian ingin mengajak pendengarnya untuk menghargai setiap detik, menit, dan hari yang dihabiskan dengan orang tercinta.
Tonewaves memperkenalkan single terbaru berjudul Awal — lagu pembuka dari rangkaian proyek album mereka bersama Pro-M.
Dipengaruhi oleh musisi genre-bender seperti Travis Scott dan Kid Cudi, No Chill menempatkan Joony di garis depan gelombang baru hip-hop alternatif.
Bernuansa atmosferik yang menghantui, single All At Once dari Shye membahas rasa hancur sunyi yang hadir akibat patah hati.
Di Masa Depan Kita Tak Lagi Bermimpi hadir dengan warna musik yang segar: ritme perkusi enerjik yang memicu suasana pesta berpadu dengan raungan gitar post-punk dan industrial.
Single terbaru Pikotaro, CHANCHANKO KANREKI60, yang ditulis untuk program NHK, Minna no Uta, yang ditayangkan Juni hingga Juli 2025, kini sedang streaming di seluruh dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved