Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Pacar Liam Payne, Kate Cassidy Bagikan Pesan Duka di Natal Setelah Kematian Penyanyi Itu

Thalatie K Yani
26/12/2024 11:45
Pacar Liam Payne, Kate Cassidy Bagikan Pesan Duka di Natal Setelah Kematian Penyanyi Itu
Kate Cassidy, pacar Liam Payne, membagikan pesan tentang kesedihan dan duka yang dirasakan selama liburan Natal setelah kematian penyanyi tersebut pada Oktober lalu. (Instagram)

PACAR Liam Payne membagikan pesan tentang kesedihan dan duka yang dirasakan selama liburan Natal, setelah kematian penyanyi tersebut awal tahun ini.  

Payne meninggal pada Oktober setelah jatuh dari balkon kamar hotelnya di Buenos Aires, Argentina, pada usia 31 tahun.  

Kate Cassidy, yang menjalin hubungan dengan anggota One Direction itu sejak 2022, mengatakan, "Saat liburan tiba, saya menyadari ini adalah waktu untuk kebahagiaan dan sukacita, tetapi juga merupakan waktu yang penuh kesedihan dan duka bagi banyak orang."  

Dalam unggahan di Instagram Stories, Cassidy mengungkapkan rasa cintanya kepada mereka yang sedang berduka selama liburan ini dan mengajak semua orang untuk bersikap lembut kepada mereka yang mengalami kesedihan di masa Natal.  

"Liburan bisa terasa berbeda bagi setiap orang," ujarnya, dan berharap semua orang mendapatkan musim liburan yang penuh cinta dan sehat tahun ini.  

Pada Oktober, Cassidy mengungkapkan di media sosial bahwa Payne sempat menulis catatan sebelum kematiannya yang memprediksi mereka akan menikah dalam waktu satu tahun.  

Dalam penghormatannya setelah kematian Payne, Cassidy menyebutnya sebagai "sahabatku, cinta dalam hidupku" dan mengatakan dirinya telah "kehilangan bagian terbaik dari dirinya sendiri."  

Kematian mendadak Payne menimbulkan gelombang duka dari keluarga, teman, dan para penggemarnya di seluruh dunia.  

Penyanyi kelahiran Wolverhampton ini mulai terkenal setelah mengikuti audisi The X Factor pada 2010 di usia 16 tahun dan menjadi bagian dari One Direction.  

Meskipun boyband tersebut meraih kesuksesan fenomenal di seluruh dunia, Payne mengakui bahwa ketenaran tersebut datang dengan harga yang mahal, termasuk ketergantungan pada alkohol untuk mengatasi tekanan popularitas yang terus meningkat.  

Kematian Payne memicu perdebatan tentang tanggung jawab industri musik dalam menjaga kesehatan mental artis muda.  

Pada November, otoritas Argentina mengonfirmasi tiga orang didakwa sehubungan dengan kematian penyanyi tersebut.  

Hasil tes toksikologi menunjukkan adanya jejak alkohol, kokain, dan antidepresan resep dalam tubuhnya.  

Pemeriksaan post-mortem menyimpulkan bahwa penyebab kematiannya adalah "trauma multipel" dan "perdarahan internal dan eksternal" akibat jatuh dari balkon hotel.  

Menurut kantor kejaksaan, laporan medis juga menunjukkan Payne mungkin jatuh dalam kondisi setengah atau sepenuhnya tidak sadar.  

Pemakaman Payne diadakan di Amersham, Buckinghamshire, bulan lalu dan dihadiri teman, keluarga, serta rekan band One Direction-nya.  (BBC/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya