Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pertunjukan Teater Constellations Bakal Hadir di Museum MACAN

Rifaldi Putra Irianto
09/12/2024 20:40
Pertunjukan Teater Constellations Bakal Hadir di Museum MACAN
Flyer pertunjukan Constellations di Museum MACAN(Dok: Museum MACAN)

TEATER Pandora bersama Museum Modern And Contemporary Art in Nusantara (MACAN) mempersembahkan pertunjukan teater bertajuk Constellations. Sebuah pertunjukan yang diadaptasi dari naskah karya dramawan Inggris, Nick Payne.

Pementasan yang merupakan produksi ke-30 Teater Pandora ini merupakan bagian dari kampanye #MempermainkanRuang, sebuah inisiatif Teater Pandora yang membawa seni pertunjukan ke ruang-ruang publik untuk menciptakan pengalaman yang lebih imersif dan aksesibel. Constellations juga merupakan program dari Departemen Edukasi dan Program Publik Museum MACAN. Disutradarai oleh Yoga Mohamad, Constellations akan berlangsung pada tanggal 13–15 Desember 2024 di Museum MACAN, Jakarta.

"Kolaborasi Teater Pandora dengan Museum MACAN untuk Constellations berangkat dari visi bersama, yakni menjadikan seni lebih mudah diakses dan mengoptimalkan pemanfaatan ruang seni. Masih dalam semangat #MempermainkanRuang, Teater Pandora berupaya menciptakan harmoni antara seni teater dan seni visual di Museum MACAN untuk membentuk pengalaman imersif dan meleburkan batas antara aktor dan penonton,” kata Yoga, yang juga Co-Founder Teater Pandora, dalam keterangan pers, Senin (9/12).

Constellations telah diproduksi di berbagai negara dan diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa. Constellations oleh Teater Pandora dan Museum MACAN merupakan adaptasi dalam konteks dan Bahasa Indonesia pertama yang diakui secara resmi oleh agen lisensi Nick Payne, Curtis Brown.

Constellations pertama kali dipentaskan tahun 2012 di Royal Court Theatre, London. Mengangkat tema yang menggabungkan kisah cinta, eksistensialisme, serta ide tentang multiverse, naskah ini langsung menarik perhatian publik dan kritikus pada pertunjukan perdananya. Dengan gaya penceritaan non-linear, naskah ini berkisah tentang romansa antara Marianne, seorang ahli fisika, dan Roland, seorang peternak lebah yang dibawakan melalui serangkaian adegan pendek dengan alur yang terus berubah di setiap dimensi multiverse.

Setelah debutnya di London, Constellations dipentaskan di Broadway, di mana Ruth Wilson yang memerankan Marianne mendapatkan nominasi Best Performance by an Actress in a Leading Role in a Play dalam Tony Award 2015. Adaptasi Constellations oleh Teater Pandora pun berusaha menerjemahkan naskah ini ke dalam konteks yang lebih dekat dengan audiens Indonesia, serta memberikan pendekatan baru dari sisi penyutradaraan dan keaktoran.

Jika pada format aslinya hanya dibintangi 2 aktor, di Teater Pandora bereksperimen dengan 6 aktor. Pemeran Marianne dalam teater adalah Margareta Marisa, Cindy Nirmala, serta Maharani Megananda. Sedangkan Roland diperankan oleh Elmo Muller, Ravi, serta Faisal Ashraf.

"Berbeda dengan format aslinya yang menampilkan dua aktor, kami bereksperimen dengan memilih enam aktor untuk memerankan berbagai versi Marianne dan Roland, merepresentasikan sifat transenden dari
multiverse, di mana bentuk fisik seseorang mungkin berbeda, tetapi esensi diri dan pengalaman cinta tetap universal,” ungkap Yoga.

Sementara itu Curatorial Manager & Head of Education Museum MACAN Nin Djani memaparkan, melalui Departemen Edukasi dan Program Publik, Museum MACAN ingin menghadirkan rangkaian program edukasi yang inovatif, menghubungkan berbagai komunitas, dan menciptakan pengalaman yang melampaui fungsi museum sebagai ruang publik semata.

"Kolaborasi dengan Teater Pandora dalam Constellations adalah wujud dari upaya tersebut, kami berbagi visi tentang pemanfaatan ruang publik, peran artistik sebuah ruang dalam penceritaan naskah, serta membangun koneksi yang lebih dekat dengan audiens," sebut Nin.

Melalui Constellations, Museum MACAN juga turut memperluas bentuk kolaborasi antarbidang kesenian, sekaligus menghadirkan program yang bersifat lintas disiplin. “Komitmen Museum MACAN terhadap aksesibilitas juga tercermin melalui hadirnya juru bahasa isyarat pada pementasan Constellations di tanggal 14 Desember 2024,” tukasnya.

Berlangsung pada 13-15 Januari, Tiket pertunjukan teater The Constellation dibanderol mulai harga Rp300 ribu (Bronze), Rp350 ribu (Silver), Rp350 ribu (Silver Tatami), Rp400 ribu (Gold).(M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya