Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
TEATER Koma kembali memukau penikmat seni dengan produksi terbaru mereka, Mencari Semar. Pementasan yang berlangsung di Ciputra Artpreneur dari 13 hingga 17 Agustus 2025 ini menghadirkan perpaduan unik antara mitologi panakawan Semar dengan narasi futuristik.
Karya yang menandai produksi ke-235 Teater Koma ini tidak hanya memanjakan mata dengan visual yang modern, tetapi juga mengundang penonton untuk merenungi relevansi nilai-nilai tradisional di tengah kemajuan teknologi.
Menurut penulis naskah dan sutradara, Rangga Riantiarno, persiapan pementasan sudah mencapai 95%.
"Lima persennya itu tinggal ketempatan-ketempatan, misalnya cahaya, musik, suara. Kalau sempat sandung-sandung dan sebagainya," jelasnya di Ciputra Artpreneur, Selasa (12/8).
Persiapan yang intensif selama dua setengah bulan membuat para pemain terbiasa dengan durasi pementasan yang panjang.
"Pemain-pemain kita sudah cukup terbiasa main 2,5 jam," kata Rangga.
Ia menambahkan, latihan yang sering kali berlangsung hingga larut malam membuat para pemain lebih siap menghadapi jadwal pertunjukan. Hal ini juga menjadi bukti komitmen dan disiplin yang dijunjung tinggi oleh para anggota Teater Koma.
Ide di balik Mencari Semar muncul dari perenungan Rangga akan peran kebijaksanaan di era kecerdasan buatan (AI).
"Apakah AI akan menggantikan Semar?" tanyanya.
Dalam naskah ini, Rangga mengangkat pertanyaan filosofis tentang tujuan teknologi dan bagaimana manusia bisa bertahan jika kekuasaan jatuh ke tangan yang salah.
"Saya melihatnya sebagai Semar menghargai semua bentuk kehidupan," ungkap Rangga.
Ia menjelaskan bahwa Semar dalam ceritanya tidak melihat mesin sebagai musuh, melainkan sebagai makhluk yang berhak untuk disayangi, belajar, dan berkembang. Ini merupakan refleksi bahwa kebijaksanaan sejati adalah kasih sayang universal, bukan hanya sekadar kecerdasan.
Skenario Fleksibel dan Kreativitas Pemain
Meskipun memiliki skrip yang terstruktur, Rangga memberikan ruang bagi para pemain untuk berimprovisasi, terutama pada tokoh-tokoh panakawan.
"Improv-nya paling 20 persen sih," katanya.
Kebebasan ini memungkinkan pemain untuk menambahkan komentar-komentar segar yang relevan dengan keadaan terkini, membuat pertunjukan terasa hidup dan dinamis.
"Bukan cuma saya membuat pola harus seperti ini, tapi kadang-kadang mereka bisa, 'oh, gini bisa enggak ya, Mas?'" cerita Rangga.
Hal ini menunjukkan bahwa proses kreatif di Teater Koma adalah kolaborasi yang organik, melibatkan ide-ide dari para pemain dan senior-senior yang turut memberi masukan.
Sebagai produser, Ratna Riantiarno menekankan pentingnya kekeluargaan dan disiplin dalam mempertahankan eksistensi Teater Koma.
"Kita menjadi sebuah keluarga besar," ujarnya.
Menurut Ratna, teater telah membentuk pribadinya menjadi lebih percaya diri dan membantu dalam kehidupan sehari-hari.
Mencari Semar bukan hanya sekadar pementasan teater, melainkan perpaduan seni, teknologi, dan filosofi. Pertunjukan ini menjadi bukti bahwa Teater Koma tetap relevan dan mampu beradaptasi dengan zaman, sambil terus menjaga nilai-nilai budaya dan kekeluargaan yang menjadi fondasi mereka.
Pementasan Mencari Semar menjadi bagian dari perjalanan Teater Koma menuju ulang tahun ke-50 mereka pada 2027.
Tiket pertunjukan, dengan harga mulai Rp100.000 hingga Rp850.000, masih tersedia di situs resmi Teater Koma dan platform penjualan tiket. (Z-1)
Pentas ini bakal mengisahkan tentang sang punakawan bijak, Semar, yang menyimpan pusaka sakti bernama Jimat Kalimasada dalam tubuhnya di masa pensiunnya
PAGELARAN Sabang Merauke The Indonesian Broadway akan kembali berlangsung tahun ini, menjadi kali kelima pagelaran itu diadakan sejak yang pertama pada 2022
Dalam pentas budaya berskala nasional seperti Pagelaran Sabang Merauke 2025, kostum memainkan peran lebih dari sekadar pelengkap estetika.
Sejak pertama kali digelar pada 2022, Pagelaran Sabang Merauke telah menjadi magnet bagi pecinta seni pertunjukan Indonesia, dengan kualitas produksi yang terus meningkat setiap tahunnya.
Setelah melampaui predikat animasi Indonesia terlaris sepanjang masa, kini Jumbo juga meraih predikat film animasi Asia Tenggara terlaris sepanjang masa dengan raihan penonton 4 juta
Banyak acara seperti konser, teater, pameran seni, dan pertunjukan musik Natal diadakan pada awal Desember atau bahkan lebih awal untuk merayakan musim Natal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved