Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Industri Film Indonesia Butuh Konsultan Adegan Intim

Fathurrozak
03/12/2024 16:45
Industri Film Indonesia Butuh Konsultan Adegan Intim
Diskusi di JAFF Market, JAFF 2024, Selasa (3/12), di DIY.(MI/ Fathurrozak)

SEMAKIN berkembangnya industri film Indonesia, diiringi dengan sejumlah tantangan dan isu. Jumlah tenaga kerja profesional film yang masih terbatas, durasi jam kerja yang terlalu panjang, hingga masih ditemukannya kasus kekerasan seksual, adalah beberapa masalah yang belakangan ini mencuat.

 

Melihat berbagai persoalan tersebut, Asosiasi Produser Film Indonesia (Aprofi) di antaranya menyusun panduan pencegahan dan penanganan kekerasan seksual dalam produksi film. Selain itu industri film Indonesia juga membutuhkan prosedur operasional standar adegan intim dalam film.

 

Panduan pencegahan kekerasan seksual dibuat sebagai acuan bagi para produser anggota Aprofi saat akan melakukan syuting, yang berlaku bagi seluruh kru. Sementara panduan penanganan kekerasan seksual ditujukan bagi para produser serta seluruh kru yang filmnya memiliki adegan intim, termasuk definisi dari adegan intim.

 

“Concern kami adalah menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari perundungan dan kekerasan seksual. Keselamatan fisik penting tentu saja, namun juga tidak mengabaikan keselamatan mental. Itu yang ingin kami proteksi,” kata produser dan ketua bidang pengembangan SDM Aprofi Mandy Marahimin saat diskusi panel di JAFF Market bertajuk Enforcing Occupational Health and Safety in Film Industry (K3) di Jogja Expo Center, Yogyakarta, Selasa, (3/12) yang merupakan rangkaian Jogja - Netpac Asian Film Festival atau JAFF 2024.

 

Panduan pencegahan dan penangan kekerasan seksual dalam produksi film yang tersedia di situs resmi Aprofi saat ini telah diunduh sebanyak 68 kali, sementara, prosedur operasional standar adegan intim dalam film telah diunduh 97 kali. Namun, menurut Mandy, angka ini masih sangat sedikit bila dibandingkan jumlah produksi film Indonesia saat ini.

 

“Kami ingin sekali bisa bekerja sama dengan pemerintah atau BPI (Badan Perfilman Indonesia), supaya panduan ini bisa disebarkan ke asosiasi lainnya. Aprofi hanya bisa memaksa anggota kami sendiri. Kalau bisa dikenalkan ke asosiasi lain, termasuk asosiasi produser yang berjumlah tiga asosiasi di Indonesia, semua produser setuju melakukan ini, kita bisa menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman bersama,” lanjut Mandy.

 

Terkait panduan operasional standar adegan intim, Mandy mencontohkan pengalamannya sendiri, yakni ketika salah satu pemain meminta bahwa seluruh kru yang terlibat di pengambilan gambar adegan intim harus perempuan. Maka Mandy pun mengganti seluruh kru pria, mulai dari sinematografer hingga perekam suara dengan kru perempuan.

 

Mandy juga menyebut bahwa Indonesia baru memiliki dua konsultan adegan intim yang tersertifikasi. Jumlah itu dinilai masih sangat kecil dan memerlukan sumber daya baru untuk menjamin keamanan dan kenyamanan produksi film Indonesia.

 

“Dengan adanya panduan adegan intim yang disusun Aprofi, itu sekarang juga ada profesi baru yang lahir di industri film, yakni konsultan adegan intim. Profesi ini yang saat ini masih jadi bottle neck.  Aprofi sedang melakukan pelatihan lebih banyak agar banyak konsultan adegan intim yang lain. Mereka tugasnya sebagai gatekeeper bagi produser dan sutradara, untuk menyiapkan proses adegan  yang mengandung keintiman dengan respek dan  semua pihak. Tugas produser adalah menciptakan lingkungan kerja aman dan nyaman,” terang Mandy. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya