Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
FILM Yohanna karya sutradara Razka Robby Ertanto menang besar di program Indonesian Screen Awards Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2024. Film tersebut berhasil menjadi film terbaik, dan menyabet penghargaan sutradara terbaik, naskah terbaik yang juga ditulis oleh Razka Robby Ertanto, dan peran terbaik untuk Laura Basuki, Kirana Grasela, dan Iqua Tahlequa. Film ini juga memenangkan sinematografi terbaik untuk Odyssey Flores.
Di kategori penyuntingan terbaik, Akhmad Fesdi Anggoro menang lewat film The Queen of Witchcraft (Perempuan Pembawa Sial) untuk oleh. Film ini disutradarai oleh Fajar Nugros.
“Program Indonesian Screen Awards dirancang untuk membantu establish film Indonesia yang punya potensi untuk bisa travel ke luar. Sebab itu, para dewan juri untuk program dan award ini pun dari luar Indonesia yang merupakan dari beragam latar belakang. Ada ko-produser, ada penulis, dan ada direktur program festival,” kata Direktur Festival JAFF 2024 Ifa Isfansyah saat konferensi pers penutupan dan pengumuman pemenang JAFF 2024 di hotel Artotel Bianti, Yogyakarta, Sabtu, (7/12).
“Perspektif internasional diperlukan di JAFF. Program dan award ini jadi ruang apresiasi yang berbeda untuk film Indonesia,” tambah Direktur Program JAFF 2024 Alexander Matius.
Pada Indonesian Screen Awards, jajaran anggota juri adalah produser, penulis skenario, dan sutradara asal Singapura Anthony Chen yang juga banyak berko-produksi dengan para produser dan film Indonesia; Liz Shcakleton, penulis yang juga banyak menulis tentang film-film Indonesia; serta direktur program festival Shozo Ichiyama.
Di program ini, film-film Indonesia yang diputar adalah Yohanna, Malam Pertobatan, Perempuan Pembawa Sial (The Queen of Witchcraft), Sampai Jumpa, Selamat Tinggal (Goodbye, Farewell), Mungkin Kita Perlu Waktu (All We Need is Time), dan Cinta Tak Seindah Drama Korea (Love Unlike in K-Dramas). (M-1)
Menurut Teddy Soeriaatmadja, waktu luang yang cukup panjang setelah penayangan di JAFF memberikan kesempatan emas baginya untuk meninjau kembali keseluruhan film.
Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF), yang memasuki edisi ke-19 dengan tema Metanoia telah ditutup, Sabtu (7/12).
JAFF 2024 telah usai. Selama sepekan, 182 film diputar dan berkompetisi, dan ditonton oleh 24.362 penonton. Berikut adalah daftar film pemenang JAFF 2024.
Tahun ini, JAFF pun mencatatkan rekor baru dengan jumlah kunjungan penonton terbanyak sepanjang sejarah festival tersebut.
SMONG Aceh merupakan kilas balik bagaimana bencana tsunami menghempas pesisir terbarat Indonesia, 20 tahun lalu, dan menelan korban lebih dari 200 ribu jiwa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved